Al-Qur'an Terus Dibakar, Umat Islam Swedia Minta Konstitusi Diubah

Senin, 14 September 2020 - 15:32 WIB
Sejak insiden di Malmo, anggota kelompok Stram Kurs membakar salinan Al-Qur'an di Rinkeby, Stockholm, Gothenburg's Angered, dan Trollhättan. (Baca juga: PM Norwegia Bela Penistaan Al-Qur'an sebagai Kebebasan Berbicara )

Rasmus Paludan sendiri, seorang pengacara Denmark yang menjadi politisi anti-Islam, menyarankan bahwa pembakaran Al-Qur'an dimaksudkan untuk membantu Swedia melawan Islamisasi.

“Tujuannya untuk menghentikan Islamisasi Swedia. Untuk menarik kembali Islamisasi ke tingkat tahun 1960-an atau lebih. Seharusnya ada sekitar satu juta orang yang melakukan perjalanan kembali ke negara-negara Muslim tempat mereka berasal, atau pindah ke agama lain selain Islam. Jelas bahwa inilah tujuannya," kata Paludan, yang berjanji untuk terus melanjutkan aksinya sampai tidak ada orang Islam yang tersisa di Swedia.

Komunitas Islam Swedia telah berkembang melalui imigrasi massal mulai tahun 1960-an. Perkiraan Pew Research 2017 menunjukkan bahwa Muslim menyumbang 8,1 persen dari populasi Swedia sekitar 10 juta—angka yang tumbuh karena imigrasi yang terus berlanjut dan tren demografis saat ini yang mencakup angka kelahiran yang lebih rendah di antara etnik Swedia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More