Israel-Maroko Dikabarkan Akan Luncurkan Penerbangan Langsung
Minggu, 13 September 2020 - 13:06 WIB
TEL AVIV - Maroko dan Israel akan meluncurkan penerbangan udara langsung. Ini adalah perkembangan terbaru dari upaya pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menormalkan hubungan Arab Israel, setelah menjadi perantara kesepakatan damai antara negara Yahudi itu dan Uni Emirat Arab (UEA).
Begitu bunyi laporan media Israel The Jerusalem Post. Jika benar, Maroko akan menjadi negara Arab ketiga yang membukan langitnya untuk maskapai penerbangan Israel, menyusul pengumuman 31 Agustus dari kesepakatan normalisasi UEA-Israel seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (13/9/2020).
Sebelumnyapada 15 Agustus, The Times of Israel dengan mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanyamelaporkan, bahwa Maroko akan menjadi negara Arab berikutnya yang menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv, setelah UEA. Meskipun Maroko tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, terdapat hubungan pariwisata dan perdagangan antara kedua negara.
Selain itu, Yahudi Maroko adalah komunitas Yahudi terbesar kedua di Israel, setelah Yahudi Rusia, melebihi satu juta orang.
Laporan itu muncul sebagai bagian dari upaya normalisasi Arab-Israel yang diluncurkan oleh pemerintahan Trump setelah mencapai kesepakatan UEA-Israel. Penandatanganan kesepakatan dijadwalkan berlangsung di Gedung Putih selambat-lambatnya Selasa depan.(Baca: Dibantu Trump, Israel dan UEA Capai Kesepakatan Normalisasi Hubungan )
Pada hari Rabu, menantu Trump sekaligus penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner, mengatakan kepada wartawan bahwa Arab Saudi dan Bahrain telah setuju untuk membuka penerbangan mereka ke dan dari Israel.(Baca: Saudi Izinkan Semua Negara Terbang di Atas Langitnya, Termasuk Israel )
"Mereka setuju untuk membuka wilayah udara mereka tidak hanya untuk penerbangan dari Israel ke Uni Emirat Arab dan sebaliknya, tetapi untuk semua perjalanan ke arah timur," kata Kushner tentang Arab Saudi dan Bahrain.
Pada hari Jumat, Raja Hamad bin Isa Al Khalifa dari Bahrain mengumumkan setuju untuk bergabung dengan penandatanganan kesepakatan perdamaian UEA-Israel pada Selasa. UEA dan Bahrain akan menjadi negara Arab ketiga dan keempat, yang menormalkan hubungannya dengan Israel. Di masa lalu, hanya Mesir dan Yordania yang memiliki hubungan resmi dengan Tel Aviv.(Baca: Bahrain Ikuti Jejak UEA Normalisasi Hubungan dengan Israel )
Begitu bunyi laporan media Israel The Jerusalem Post. Jika benar, Maroko akan menjadi negara Arab ketiga yang membukan langitnya untuk maskapai penerbangan Israel, menyusul pengumuman 31 Agustus dari kesepakatan normalisasi UEA-Israel seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (13/9/2020).
Sebelumnyapada 15 Agustus, The Times of Israel dengan mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanyamelaporkan, bahwa Maroko akan menjadi negara Arab berikutnya yang menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv, setelah UEA. Meskipun Maroko tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, terdapat hubungan pariwisata dan perdagangan antara kedua negara.
Selain itu, Yahudi Maroko adalah komunitas Yahudi terbesar kedua di Israel, setelah Yahudi Rusia, melebihi satu juta orang.
Laporan itu muncul sebagai bagian dari upaya normalisasi Arab-Israel yang diluncurkan oleh pemerintahan Trump setelah mencapai kesepakatan UEA-Israel. Penandatanganan kesepakatan dijadwalkan berlangsung di Gedung Putih selambat-lambatnya Selasa depan.(Baca: Dibantu Trump, Israel dan UEA Capai Kesepakatan Normalisasi Hubungan )
Pada hari Rabu, menantu Trump sekaligus penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner, mengatakan kepada wartawan bahwa Arab Saudi dan Bahrain telah setuju untuk membuka penerbangan mereka ke dan dari Israel.(Baca: Saudi Izinkan Semua Negara Terbang di Atas Langitnya, Termasuk Israel )
"Mereka setuju untuk membuka wilayah udara mereka tidak hanya untuk penerbangan dari Israel ke Uni Emirat Arab dan sebaliknya, tetapi untuk semua perjalanan ke arah timur," kata Kushner tentang Arab Saudi dan Bahrain.
Pada hari Jumat, Raja Hamad bin Isa Al Khalifa dari Bahrain mengumumkan setuju untuk bergabung dengan penandatanganan kesepakatan perdamaian UEA-Israel pada Selasa. UEA dan Bahrain akan menjadi negara Arab ketiga dan keempat, yang menormalkan hubungannya dengan Israel. Di masa lalu, hanya Mesir dan Yordania yang memiliki hubungan resmi dengan Tel Aviv.(Baca: Bahrain Ikuti Jejak UEA Normalisasi Hubungan dengan Israel )
(ber)
tulis komentar anda