Iran Klaim Pertahanan Udara Israel Dibantu 10 Negara, tapi Bisa Ditembus Rudal, IRGC Ungkap Rahasianya?
loading...
A
A
A
TEHERAN - Juru bicara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan 10 negara mendukung Israel selama Operasi Janji Sejati Iran , namun mereka gagal untuk menangkis serangan balasan tersebut.
“Selama operasi hukuman Iran – yang dijuluki Operasi Janji Sejati – 10 negara menawarkan bantuan pertahanan kepada rezim Zionis (Israel),” kata Brigadir Jenderal Ramezan Sharif pada Senin, dilansir Press TV.
Setelah operasi tersebut, Dia mengklaim Iran berhasil meraih kemenangan atas sistem ofensif negara-negara terkemuka di dunia.
Foto/Reuters
Dalam serangan multi-cabang, Iran pada akhir 13 April meluncurkan ratusan drone dan rudal ke wilayah pendudukan sebagai tanggapan terhadap agresi rezim di gedung diplomatik Iran di ibukota Suriah, Damaskus pada tanggal 1 April.
Serangan udara Israel terhadap kompleks kedutaan Iran di Damaskus telah menewaskan dua jenderal Pasukan Quds IRGC, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, serta lima perwira pendampingnya.
Agresi rezim Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Suriah menuai kecaman luas dari masyarakat internasional.
Juru bicara IRGC lebih lanjut mengatakan tidak ada negara yang ingin Iran meraih kesuksesan dalam operasi militernya melawan Israel, namun seluruh bangsa Iran sangat mendukung langkah nasional tersebut.
Setelah 50 tahun, Iran menampar wajah Israel dengan sangat keras sehingga mereka tidak dapat mempercayainya.
Foto/Reuters
Sharif menekankan bahwa Iran melakukan serangan balasan terhadap Israel dengan menggunakan senjata yang diproduksi di dalam negeri, dan mengatakan, "Operasi Janji Sejati bukanlah latihan militer, tetapi ajang operasi yang sebenarnya."
Operasi tersebut dilakukan dalam skala besar sehingga rezim Tel Aviv dan sekutunya harus menghabiskan banyak waktu untuk memikirkannya, tegas komandan IRGC.
“Selama operasi hukuman Iran – yang dijuluki Operasi Janji Sejati – 10 negara menawarkan bantuan pertahanan kepada rezim Zionis (Israel),” kata Brigadir Jenderal Ramezan Sharif pada Senin, dilansir Press TV.
Setelah operasi tersebut, Dia mengklaim Iran berhasil meraih kemenangan atas sistem ofensif negara-negara terkemuka di dunia.
Iran Klaim Pertahanan Udara Israel Dibantu 10 Negara, tapi Bisa Ditembus Rudal, IRGC Ungkap Rahasianya?
1. Menggunakan Ratusan Drone dan Rudal
Foto/Reuters
Dalam serangan multi-cabang, Iran pada akhir 13 April meluncurkan ratusan drone dan rudal ke wilayah pendudukan sebagai tanggapan terhadap agresi rezim di gedung diplomatik Iran di ibukota Suriah, Damaskus pada tanggal 1 April.
Serangan udara Israel terhadap kompleks kedutaan Iran di Damaskus telah menewaskan dua jenderal Pasukan Quds IRGC, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, serta lima perwira pendampingnya.
Agresi rezim Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Suriah menuai kecaman luas dari masyarakat internasional.
Juru bicara IRGC lebih lanjut mengatakan tidak ada negara yang ingin Iran meraih kesuksesan dalam operasi militernya melawan Israel, namun seluruh bangsa Iran sangat mendukung langkah nasional tersebut.
Setelah 50 tahun, Iran menampar wajah Israel dengan sangat keras sehingga mereka tidak dapat mempercayainya.
2. Menggunakan Senjata Dalam Negeri
Foto/Reuters
Sharif menekankan bahwa Iran melakukan serangan balasan terhadap Israel dengan menggunakan senjata yang diproduksi di dalam negeri, dan mengatakan, "Operasi Janji Sejati bukanlah latihan militer, tetapi ajang operasi yang sebenarnya."
Operasi tersebut dilakukan dalam skala besar sehingga rezim Tel Aviv dan sekutunya harus menghabiskan banyak waktu untuk memikirkannya, tegas komandan IRGC.