Rakyat Suriah Serbu Istana Mewah Assad, Rayakan Tumbangnya Rezim

Senin, 09 Desember 2024 - 08:30 WIB
Kepergian Assad dilaporkan terjadi kurang dari dua minggu setelah kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menantang lebih dari lima dekade kekuasaan keluarga Assad dengan serangan kilat.

"Setelah 50 tahun penindasan di bawah kekuasaan Baath, dan 13 tahun kejahatan dan tirani dan pemindahan paksa, kami umumkan hari ini berakhirnya periode gelap ini dan dimulainya era baru bagi Suriah," kata faksi pemberontak di Telegram.

Perdana Menteri Suriah Mohammed al-Jalali mengatakan dia siap bekerja sama dengan "setiap pemimpin yang dipilih oleh rakyat Suriah".

Kepala pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), Rami Abdel Rahman, mengatakan kepada AFP: "Assad meninggalkan Suriah melalui bandara internasional Damaskus sebelum pasukan keamanan militer meninggalkan fasilitas tersebut."



Para Tahanan Dibebaskan



Di seluruh negeri, orang-orang merobohkan patung Hafez al-Assad, ayah Bashar al-Assad dan pendiri sistem pemerintahan yang diwarisinya.

Selama 50 tahun terakhir di Suriah, kecurigaan sekecil apa pun terhadap perbedaan pendapat dapat membuat seseorang dipenjara atau terbunuh.

Saat pemberontak memasuki ibu kota, HTS mengatakan para milisinya membobol penjara di pinggiran Damaskus, mengumumkan "berakhirnya era tirani di penjara Sednaya", yang telah menjadi sebutan untuk pelanggaran paling gelap di era Assad.

Perkembangan pesat itu terjadi hanya beberapa jam setelah HTS mengatakan telah merebut kota strategis Homs, tempat para tahanan juga dibebaskan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More