Rakyat Suriah Serbu Istana Mewah Assad, Rayakan Tumbangnya Rezim
Senin, 09 Desember 2024 - 08:30 WIB
DAMASKUS - Rakyat Suriah di seluruh negeri merayakan tumbangnya rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad pada hari Minggu. Sebagian dari mereka menyerbu istana mewah Assad dan melakukan penjarahan.
Assad digulingkan dan melarikan diri ke Rusia setelah pasukan pemberontak merebut Ibu Kota Suriah, Damaskus, sebagai bagian serangan mendadak sepekan terakhir.
Tumbangnya rezim Assad sekaligus mengakhiri lima dekade kekuasaan Partai Baath.
Warga di ibu kota terlihat bersorak di jalan saat faksi pemberontak mengumumkan kepergian sosok yang mereka sebut "tiran" Assad, dengan mengatakan: "Kami nyatakan kota Damaskus bebas."
Rekaman AFPTV memperlihatkan kepulan asap mengepul dari pusat kota Damaskus, dan koresponden AFP di kota itu melihat puluhan pria, wanita, dan anak-anak berkeliaran di istana mewah Assad setelah rumah itu dijarah.
Kamar-kamar di kediaman itu dibiarkan kosong, kecuali beberapa perabotan dan potret Assad yang dibuang di lantai, sementara aula masuk di istana presiden dibakar.
"Saya tidak percaya saya menjalani momen ini," kata warga Damaskus yang menangis, Amer Batha, kepada AFP melalui telepon.
"Kami telah lama menunggu hari ini," katanya, seraya menambahkan: "Kami memulai sejarah baru bagi Suriah."
Assad digulingkan dan melarikan diri ke Rusia setelah pasukan pemberontak merebut Ibu Kota Suriah, Damaskus, sebagai bagian serangan mendadak sepekan terakhir.
Tumbangnya rezim Assad sekaligus mengakhiri lima dekade kekuasaan Partai Baath.
Warga di ibu kota terlihat bersorak di jalan saat faksi pemberontak mengumumkan kepergian sosok yang mereka sebut "tiran" Assad, dengan mengatakan: "Kami nyatakan kota Damaskus bebas."
Rekaman AFPTV memperlihatkan kepulan asap mengepul dari pusat kota Damaskus, dan koresponden AFP di kota itu melihat puluhan pria, wanita, dan anak-anak berkeliaran di istana mewah Assad setelah rumah itu dijarah.
Kamar-kamar di kediaman itu dibiarkan kosong, kecuali beberapa perabotan dan potret Assad yang dibuang di lantai, sementara aula masuk di istana presiden dibakar.
"Saya tidak percaya saya menjalani momen ini," kata warga Damaskus yang menangis, Amer Batha, kepada AFP melalui telepon.
"Kami telah lama menunggu hari ini," katanya, seraya menambahkan: "Kami memulai sejarah baru bagi Suriah."
Lihat Juga :
tulis komentar anda