3 Jenis Kecurangan Pemilu AS 2024, Salah Satunya Prosedur Berbeda di Negara Bagian

Rabu, 06 November 2024 - 20:05 WIB
Charles Stewart, seorang ahli data pemilu di MIT, ingat berada di sebuah konferensi 20 tahun yang lalu, dan seorang pejabat pemilu dari Belgia berbicara tentang daftar pemilih.

“Ia berkata, ‘Masalah dengan kalian orang Amerika adalah kalian tidak pernah ditaklukkan oleh Napoleon,’” kenang Stewart. “Napoleon ingin tahu di mana semua orang berada.”

Dengan kata lain, banyak negara demokrasi memiliki daftar pemilih nasional. Namun di AS yang terdesentralisasi, daftar tersebut dikelola di tingkat negara bagian dan lokal, yang membuat petugas pemilu di seluruh negeri selalu berusaha mengikuti perkembangan populasi yang berpindah dan meninggal dan umumnya berubah setiap hari.

Itu masalah yang sulit, terutama ketika orang-orang juga skeptis terhadap pemerintah yang memiliki terlalu banyak informasi mereka.

“Semua orang berbicara tentang keinginan agar sistem pemerintahan bekerja dengan lancar,” kata Wesley Wilcox, seorang Republikan yang menjalankan pemilu di Marion County, Florida. “Namun dalam hal yang sama, Anda kembali dan berkata kami tidak ingin Big Brother mengetahui tentang ini, itu, dan yang lainnya.”

Masalah data mendasar ini muncul dalam dua narasi konspirasi besar seputar pemilu:

Klaim ini berpusat pada fakta bahwa puluhan juta warga Amerika pindah setiap tahun. Ketika mereka pindah, mereka tidak secara otomatis dihapus dari daftar pemilih di wilayah hukum sebelumnya. Hukum federal menetapkan proses khusus tentang cara menghapus pemilih dari daftar pemilih sebelumnya yang melibatkan sejumlah siklus pemilu yang harus dilalui sebelum mereka dapat dihapus.

Proses tersebut membutuhkan waktu, yang berarti ada “kayu mati” di daftar pemilih setiap negara bagian, seperti yang dikatakan Stewart, tetapi negara bagian juga terus berupaya menghapusnya dalam batas hukum. Sebuah laporan oleh Komisi Bantuan Pemilu federal menemukan bahwa dalam dua tahun antara pemilihan presiden 2020 dan pemilihan sela 2022, negara bagian menghapus lebih dari 19 juta catatan pemilih dari daftar mereka.



2. Adanya Disinformasi

Elon Musk, pemilik X dan penyebar utama narasi pemilu yang tidak berdasar, baru-baru ini menyebarkan versi klaim ini tentang Michigan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More