Media Asing: Presiden Terpilih Prabowo Dapat Membuat Militer Indonesia Lebih Kuat Lagi
Kamis, 17 Oktober 2024 - 11:22 WIB
Beberapa tahun lalu, pulau Papua di Indonesia dimekarkan dari dua provinsi menjadi enam provinsi, sehingga membutuhkan lebih banyak sumber daya.
Juru bicara Kepolisian Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Adi Prabowo mengatakan kepada CNA bahwa polisi juga membutuhkan sumber daya tambahan seperti lebih banyak petugas dan anggaran yang lebih tinggi karena beberapa wilayah di Papua rentan terhadap masalah keamanan seperti pemberontakan.
Bulan lalu, pilot Selandia Baru akhirnya dibebaskan setelah ditawan oleh kelompok separatis selama 19 bulan di distrik Nduga.
Bulan ini, sebuah sekolah dibakar yang diduga dilakukan oleh kelompok pemberontak di Papua Tengah.
"Tentu saja, kami berharap dukungan dari pemerintah pusat dalam hal anggaran atau peralatan," kata Ignatius.
Para analis mengatakan bahwa selain meningkatkan perangkat keras dan meningkatkan kesejahteraan prajurit, Prabowo juga akan bersemangat untuk memajukan hubungan pertahanan dan keamanan Indonesia dengan negara lain.
Salah satu alasannya, presiden baru memiliki minat pribadi dalam masalah regional dan geopolitik dan juga diharapkan memainkan peran aktif dalam mendorong kebijakan luar negeri negara tersebut.
“Saya pikir Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo akan mengembangkan hubungan yang lebih strategis, terutama mengingat latar belakang militernya,” kata Khairul.
“Sebagai mantan jenderal dan menteri pertahanan saat ini, dia memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang diplomasi pertahanan (dibandingkan Presiden Jokowi yang akan lengser)," paparnya.
“Dan saya pikir ini adalah aset besar bagi Indonesia untuk go internasional selama era Prabowo, terutama sebagai pemimpin ASEAN secara de facto.”
Juru bicara Kepolisian Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Adi Prabowo mengatakan kepada CNA bahwa polisi juga membutuhkan sumber daya tambahan seperti lebih banyak petugas dan anggaran yang lebih tinggi karena beberapa wilayah di Papua rentan terhadap masalah keamanan seperti pemberontakan.
Bulan lalu, pilot Selandia Baru akhirnya dibebaskan setelah ditawan oleh kelompok separatis selama 19 bulan di distrik Nduga.
Bulan ini, sebuah sekolah dibakar yang diduga dilakukan oleh kelompok pemberontak di Papua Tengah.
"Tentu saja, kami berharap dukungan dari pemerintah pusat dalam hal anggaran atau peralatan," kata Ignatius.
Para analis mengatakan bahwa selain meningkatkan perangkat keras dan meningkatkan kesejahteraan prajurit, Prabowo juga akan bersemangat untuk memajukan hubungan pertahanan dan keamanan Indonesia dengan negara lain.
Salah satu alasannya, presiden baru memiliki minat pribadi dalam masalah regional dan geopolitik dan juga diharapkan memainkan peran aktif dalam mendorong kebijakan luar negeri negara tersebut.
“Saya pikir Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo akan mengembangkan hubungan yang lebih strategis, terutama mengingat latar belakang militernya,” kata Khairul.
“Sebagai mantan jenderal dan menteri pertahanan saat ini, dia memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang diplomasi pertahanan (dibandingkan Presiden Jokowi yang akan lengser)," paparnya.
“Dan saya pikir ini adalah aset besar bagi Indonesia untuk go internasional selama era Prabowo, terutama sebagai pemimpin ASEAN secara de facto.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda