Lebanon Hanya Memiliki Tentara Bayangan, Berikut 5 Faktanya
Senin, 30 September 2024 - 23:55 WIB
"Menghadapi Hizbullah adalah resep langsung dan otomatis untuk perang saudara. Dan komando tentara tahu bahwa prioritas utama adalah stabilitas internal terlebih dahulu daripada perang yang dapat berlarut-larut antara tentara itu sendiri dan Hizbullah," kata Helou.
Hubungan antara Hizbullah dan struktur keamanan Lebanon juga ditandai oleh beberapa momen konstruktif kerja sama yang krusial.
"Kita hanya perlu memikirkan kolaborasi antara Hizbullah dan Angkatan Darat Lebanon selama periode ekspansi maksimum ISIS di Suriah dan Irak, ketika elemen-elemen yang terkait dengan kelompok ISIS dan Al-Nusra hadir dan beroperasi di Lebanon sendiri dalam hal persiapan, pelatihan, dan perekrutan," kata Claudio Bortolotti, seorang peneliti dari Institut Penelitian Politik Internasional yang berpusat di Milan, kepada Euronews.
Sayap bersenjata Hizbullah memiliki struktur paramiliter yang unik. Ia memiliki kapasitas balistik yang kuat, tetapi menggunakan unit gerilya sebagai infanteri dan tidak memiliki angkatan udara maupun resimen tank.
"Uni Eropa selalu berusaha meningkatkan kemampuan angkatan bersenjata Lebanon. Dan itu bukan hal baru. Mereka telah membantu tentara Lebanon," jelas koresponden keamanan Lebanon Agnes Helou.
"Yang terutama, katakanlah pertama-tama Jerman telah membantu tentara Lebanon untuk memelihara semua menara, menara pengintai di sisi angkatan laut, serta di sisi darat, perbatasan darat dengan Suriah dan di lokasi angkatan laut di Mediterania."
"Beberapa negara Uni Eropa dan AS akan mencoba menyelenggarakan konferensi untuk membantu mempersenjatai tentara Lebanon di perbatasan selatan jika ada keputusan politik untuk mengirim tentara Lebanon," jelasnya.
"Jadi masalahnya bukan pada persenjataan atau kemampuan atau mungkin masalahnya hanya pada keputusan politik Lebanon untuk mengirim mereka atau mengerahkan mereka secara efektif."
Hubungan antara Hizbullah dan struktur keamanan Lebanon juga ditandai oleh beberapa momen konstruktif kerja sama yang krusial.
"Kita hanya perlu memikirkan kolaborasi antara Hizbullah dan Angkatan Darat Lebanon selama periode ekspansi maksimum ISIS di Suriah dan Irak, ketika elemen-elemen yang terkait dengan kelompok ISIS dan Al-Nusra hadir dan beroperasi di Lebanon sendiri dalam hal persiapan, pelatihan, dan perekrutan," kata Claudio Bortolotti, seorang peneliti dari Institut Penelitian Politik Internasional yang berpusat di Milan, kepada Euronews.
Sayap bersenjata Hizbullah memiliki struktur paramiliter yang unik. Ia memiliki kapasitas balistik yang kuat, tetapi menggunakan unit gerilya sebagai infanteri dan tidak memiliki angkatan udara maupun resimen tank.
4. Tentara Lebanon Mandul
Sebaliknya, tentara reguler Lebanon memiliki struktur militer yang khas tetapi persenjataannya tidak memadai."Uni Eropa selalu berusaha meningkatkan kemampuan angkatan bersenjata Lebanon. Dan itu bukan hal baru. Mereka telah membantu tentara Lebanon," jelas koresponden keamanan Lebanon Agnes Helou.
"Yang terutama, katakanlah pertama-tama Jerman telah membantu tentara Lebanon untuk memelihara semua menara, menara pengintai di sisi angkatan laut, serta di sisi darat, perbatasan darat dengan Suriah dan di lokasi angkatan laut di Mediterania."
"Beberapa negara Uni Eropa dan AS akan mencoba menyelenggarakan konferensi untuk membantu mempersenjatai tentara Lebanon di perbatasan selatan jika ada keputusan politik untuk mengirim tentara Lebanon," jelasnya.
"Jadi masalahnya bukan pada persenjataan atau kemampuan atau mungkin masalahnya hanya pada keputusan politik Lebanon untuk mengirim mereka atau mengerahkan mereka secara efektif."
tulis komentar anda