Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Keuangan Israel yang berhaluan kanan ekstrem, Bezalel Smotrich, pada hari Senin (18/11/2024) menyerukan pendudukan penuh di Jalur Gaza utara untuk memaksa Hamas membebaskan sandera Israel.
"Untuk membawa pulang para sandera, kita harus menduduki Gaza utara sepenuhnya dan memberi tahu Hamas bahwa jika mereka tidak mengembalikan mereka, kita akan tinggal di sana selamanya, yang akan membuat Gaza kehilangan sepertiga wilayahnya," ujar Smotrich dalam pertemuan Partai Zionisme Religiusnya.
Sejak 5 Oktober, Israel telah melancarkan operasi darat skala besar di Gaza utara yang diduga untuk mencegah kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, berkumpul kembali.
Namun, Palestina menuduh Israel berusaha menduduki daerah tersebut dan secara paksa menggusur penduduknya.
Sejak saat itu, tidak ada bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, yang diizinkan masuk ke daerah tersebut.
Blokade Israel menyebabkan sebagian besar penduduk di sana berada di ambang kelaparan yang akan segera terjadi.
Lebih dari 2.000 orang telah tewas sejak saat itu, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Seraya menyerukan agar Israel melanjutkan perang genosida di Wilayah Palestina, Smotrich menepis gagasan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.
“Mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk mengakhiri perang berarti menyerah dan kalah,” ujar dia.
“Kami akan terus berjuang sampai Hamas disingkirkan dan dicapai kesepakatan yang menyatakan Hamas menyerah. Kami tidak akan berhenti sampai musuh-musuh kami dihancurkan dan keamanan dipulihkan sepenuhnya di Negara Israel,” tegas dia.
"Untuk membawa pulang para sandera, kita harus menduduki Gaza utara sepenuhnya dan memberi tahu Hamas bahwa jika mereka tidak mengembalikan mereka, kita akan tinggal di sana selamanya, yang akan membuat Gaza kehilangan sepertiga wilayahnya," ujar Smotrich dalam pertemuan Partai Zionisme Religiusnya.
Sejak 5 Oktober, Israel telah melancarkan operasi darat skala besar di Gaza utara yang diduga untuk mencegah kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, berkumpul kembali.
Namun, Palestina menuduh Israel berusaha menduduki daerah tersebut dan secara paksa menggusur penduduknya.
Sejak saat itu, tidak ada bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, yang diizinkan masuk ke daerah tersebut.
Blokade Israel menyebabkan sebagian besar penduduk di sana berada di ambang kelaparan yang akan segera terjadi.
Lebih dari 2.000 orang telah tewas sejak saat itu, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Seraya menyerukan agar Israel melanjutkan perang genosida di Wilayah Palestina, Smotrich menepis gagasan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.
“Mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk mengakhiri perang berarti menyerah dan kalah,” ujar dia.
“Kami akan terus berjuang sampai Hamas disingkirkan dan dicapai kesepakatan yang menyatakan Hamas menyerah. Kami tidak akan berhenti sampai musuh-musuh kami dihancurkan dan keamanan dipulihkan sepenuhnya di Negara Israel,” tegas dia.