Erdogan Kutuk Netanyahu seperti Hitler, Harus Dihentikan Aliansi Kemanusiaan
Rabu, 25 September 2024 - 10:01 WIB
"Mereka yang seharusnya bekerja untuk gencatan senjata di pusat perhatian terus mengirim senjata dan amunisi ke Israel di belakang panggung, sehingga Israel dapat melanjutkan pembantaiannya. Ini adalah ketidakkonsistenan dan ketidakjujuran," tegas doa.
Beralih ke proposal gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan Gaza, Erdogan mengatakan dokumen tersebut telah "bolak-balik" sejak Mei.
Terlepas dari kenyataan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, telah berulang kali menyatakan penerimaannya terhadap proposal tersebut, dia mengatakan pemerintah Israel "dengan sangat jelas menunjukkan mereka adalah pihak yang tidak menginginkan perdamaian dengan terus-menerus menghambat proses tersebut, terus-menerus mencari alasan, dengan licik membunuh lawan bicara yang dinegosiasikannya pada saat gencatan senjata sudah dekat."
"Tidak boleh ada lagi pujian yang diberikan kepada tindakan Israel yang mengalihkan perhatian dan menipu," ungkap dia.
Menuntut gencatan senjata "segera dan permanen", pertukaran sandera-tahanan, bantuan kemanusiaan tanpa henti ke Gaza, Erdogan mengatakan Turki terus melanjutkan upaya bantuan kemanusiaannya untuk warga Palestina.
"Dengan jumlah bantuan yang melebihi 60.000 ton, Turki adalah negara yang mengirimkan bantuan terbanyak ke Gaza," ungkap dia.
“Hati nurani Turki tidak akan tenang sampai mereka yang membunuh 41.000 korban diminta pertanggungjawaban atas kejahatan yang mereka lakukan, dari orang yang memberi perintah hingga mereka yang menarik pelatuk, dan menjatuhkan bom," papar dia.
"Tagihan atas kerusakan miliaran dolar di kota-kota yang hancur, musnah, dan hancur harus dan pasti akan dikompensasi oleh para pelaku," tegas Erdogan.
Menegaskan kembali bahwa Ankara mendukung gugatan hukum yang diajukan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memastikan "kejahatan yang dilakukan Israel tidak luput dari hukuman," Erdogan mengatakan Turki akan mengambil semua langkah untuk memastikan keadilan ditegakkan dalam kasus ini, di mana Ankara telah mengajukan permohonan intervensi.
Israel Tak Menginginkan Perdamaian
Beralih ke proposal gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan Gaza, Erdogan mengatakan dokumen tersebut telah "bolak-balik" sejak Mei.
Terlepas dari kenyataan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, telah berulang kali menyatakan penerimaannya terhadap proposal tersebut, dia mengatakan pemerintah Israel "dengan sangat jelas menunjukkan mereka adalah pihak yang tidak menginginkan perdamaian dengan terus-menerus menghambat proses tersebut, terus-menerus mencari alasan, dengan licik membunuh lawan bicara yang dinegosiasikannya pada saat gencatan senjata sudah dekat."
"Tidak boleh ada lagi pujian yang diberikan kepada tindakan Israel yang mengalihkan perhatian dan menipu," ungkap dia.
Menuntut gencatan senjata "segera dan permanen", pertukaran sandera-tahanan, bantuan kemanusiaan tanpa henti ke Gaza, Erdogan mengatakan Turki terus melanjutkan upaya bantuan kemanusiaannya untuk warga Palestina.
"Dengan jumlah bantuan yang melebihi 60.000 ton, Turki adalah negara yang mengirimkan bantuan terbanyak ke Gaza," ungkap dia.
“Hati nurani Turki tidak akan tenang sampai mereka yang membunuh 41.000 korban diminta pertanggungjawaban atas kejahatan yang mereka lakukan, dari orang yang memberi perintah hingga mereka yang menarik pelatuk, dan menjatuhkan bom," papar dia.
"Tagihan atas kerusakan miliaran dolar di kota-kota yang hancur, musnah, dan hancur harus dan pasti akan dikompensasi oleh para pelaku," tegas Erdogan.
Menegaskan kembali bahwa Ankara mendukung gugatan hukum yang diajukan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memastikan "kejahatan yang dilakukan Israel tidak luput dari hukuman," Erdogan mengatakan Turki akan mengambil semua langkah untuk memastikan keadilan ditegakkan dalam kasus ini, di mana Ankara telah mengajukan permohonan intervensi.
tulis komentar anda