Erdogan Kutuk Netanyahu seperti Hitler, Harus Dihentikan Aliansi Kemanusiaan

Rabu, 25 September 2024 - 10:01 WIB
Erdogan telah lama mendorong reformasi PBB, sering menggunakan slogan "Dunia lebih besar dari lima negara," mengacu pada keanggotaan Dewan Keamanan yang tidak representatif.

"Contoh paling dramatis dari hal ini adalah pembantaian yang telah berlangsung di Gaza selama 353 hari," tegas dia.

Tidak Hanya Anak-anak, Sistem PBB juga Sekarat di Gaza



Beralih ke serangan Israel di Gaza Jalur Gaza, Erdogan mengatakan lebih dari 41.000 warga Palestina telah tewas sejak 7 Oktober lalu, ketika Israel melancarkan serangan gencarnya.

“Lebih dari 17.000 anak-anak telah menjadi sasaran peluru dan bom Israel,” ungkap Erdogan.

“Keberadaan lebih dari 10.000 warga Gaza, yang sebagian besar adalah anak-anak, tidak diketahui,” papar Erdogan, seraya menambahkan 172 wartawan telah tewas saat mencoba melakukan pekerjaan mereka dalam kondisi yang sulit.

Dia menambahkan, “Pekerja bantuan kemanusiaan dan lebih dari 210 personel PBB, yang bergegas menyelamatkan warga Gaza yang berjuang melawan kelaparan dan kehausan, telah tewas.”

"Dengan merobohkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa di mimbar Perserikatan Bangsa-Bangsa, mereka tanpa malu-malu menantang seluruh dunia, semua orang yang berhati nurani dari sini, dari mimbar ini," ungkap dia.

“Gambar-gambar yang bocor dari penjara-penjara yang telah diubah Israel menjadi kamp konsentrasi menunjukkan dengan sangat jelas jenis penganiayaan yang sedang kita hadapi," papar dia.

"Sebagai akibat dari serangan Israel, Gaza telah menjadi kuburan terbesar di dunia bagi anak-anak dan wanita. Ratusan anak-anak Gaza telah meninggal sejauh ini karena mereka tidak dapat menemukan sepotong roti kering, seteguk air atau semangkuk sup dan mereka masih sekarat,” ujar Erdogan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More