Kata Pakar, Penembakan Bisa Bikin Donald Trump Menang Pilpres AS

Senin, 15 Juli 2024 - 10:42 WIB
Penembakan dalam upaya pembunuhan terhadap Donald Trump bisa membuatnya unggul dalam pemilihan presiden AS. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Penembakan dalam upaya pembunuhan terhadap Donald Trump justru bisa memberikan keunggulan pada dirinya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

Itu disampaikan Cory Crowley, pakar politik ternama yang dikenal sebagai ahli strategi Partai Republik. Menurutnya, insiden itu bisa membawa Trump kembali berkuasa di Gedung Putih.

Trump, kandidat presiden dari Partai Republik, ditembak dan terluka saat kampanye di Butler, Pennsylvania, Sabtu lalu waktu setempat.



Sniper yang menembak Trump, Thomas Matthew Crooks, telah tewas ditembak kepalanya oleh agen Secret Service setelah dia melepaskan sekitar selusin tembakan.



Crowley mengatakan kepada CTV News Channel, Senin (15/7/2024), bahwa Trump dan petahanan Joe Biden harus melanjutkan kampanye mereka dengan hati-hati.

Menurutnya, Biden sebagai presiden AS saat ini memiliki pekerjaan yang lebih sulit. Sebab, dia bukan korban percobaan pembunuhan.

“Hal ini tentu saja mengobarkan semangat Trump dan membuatnya bersemangat. Semua orang yang berpikir untuk mendukung Trump atau condong ke arahnya, saya pikir, sekarang akan mendukung hal itu,” kata Crowley.

Ahli strategi tersebut menambahkan bahwa penembakan di Pennsylvania menyamakan Trump dengan Ronald Reagan, yang menurut Crowley dianggap sebagai ikon Partai Republik dan kekuatan pemersatu.

“Menjelang (Konvensi Nasional Partai Republik) minggu ini, (Trump) akan mampu memanfaatkan gelombang ini dalam setiap pidatonya,” katanya.

“Saya pikir semua yang Anda dengar dari panggung, termasuk Donald Trump sendiri, akan mencoba berbicara tentang kekuatannya, perlawanannya, staminanya, betapa energiknya dia, membandingkan dengan Joe Biden dan kemudian mengikatnya sedekat mungkin dengan presiden terakhir, hal ini terjadi pada Ronald Reagan,” kata Crowley.

Reagan, yang menjabat sebagai presiden ke-40 AS, ditembak dan dilukai oleh John Hinckley di Washington, D.C., pada tahun 1981. Itu adalah kali terakhir upaya pembunuhan sebesar ini dilakukan terhadap seorang presiden atau calon presiden.

Crowley mencatat penembakan pada pertemuan massa kampanye tersebut memperdalam kesenjangan antusiasme, karena sebelum hari Sabtu, Partai Demokrat sudah sangat kecewa terhadap Biden.

Presiden Biden tampil buruk dalam debat tanggal 27 Juni, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman mentalnya.

“Upaya pembunuhan ini meningkatkan antusiasme pendukung (mantan) Presiden Trump,” kata Crowley.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More