Presiden Korea Selatan Minta Bantuan NATO untuk Hadapi Perang dengan Korea Utara

Senin, 08 Juli 2024 - 18:35 WIB
Korea Selatan memprotes ketika Putin mengunjungi Pyongyang pada bulan Juni dan menandatangani perjanjian dengan pemimpin Kim Jong Un yang mencakup pertahanan bersama.

“Korea Utara jelas merupakan ancaman bagi masyarakat internasional,” kata Yoon dalam komentarnya. “Saya berharap Rusia akan dengan bijaksana memutuskan pihak mana – Selatan atau Utara – yang lebih penting dan diperlukan untuk kepentingannya sendiri.”

Ia menambahkan, “Masa depan hubungan Korea Selatan-Rusia bergantung sepenuhnya pada tindakan Rusia,” mengacu pada Korea Selatan dengan nama resminya, Republik Korea.

Yoon telah mendorong hubungan keamanan yang lebih besar dengan Eropa dan sekutu AS lainnya untuk mencegah ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.

Pada saat yang sama, ia berupaya meningkatkan peran Korea Selatan dalam keamanan global, dalam isu-isu seperti invasi Rusia ke Ukraina dan persaingan antara Tiongkok dan Amerika Serikat.

Ketika ditanya apakah ia akan mengizinkan senjata untuk Ukraina, Yoon mengatakan Korea Selatan akan mempertimbangkan “tingkat dan substansi kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara”.



Hal itu mencakup bidang-bidang seperti perdagangan senjata, transfer teknologi militer dan bantuan bahan-bahan strategis.

Rusia, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang menyetujui resolusi sanksi hingga tahun 2017, telah terlibat dalam kemitraan militer “ilegal” dengan Korea Utara, kata Yoon, seraya menambahkan bahwa pihaknya sulit memikirkan bantuan apa yang bisa diberikan kepada Pyongyang sebagai imbalannya.

Akan ada dampak “negatif” yang jelas terhadap hubungan Korea Selatan dengan Rusia jika negara tersebut terus melanggar resolusi PBB.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More