Tak Hanya Tentara, Rudal Korea Utara Juga Digunakan dalam Perang Ukraina
loading...
A
A
A
KYIV - Korea Utara (Korut) tidak hanya menyokong Rusia dengan mengerahkan tentara untuk perang melawan Ukraina. Sekarang ada bukti bahwa Moskow juga menggunakan rudal Pyongyang untuk menyerang pasukan Kyiv.
Organisasi independen Conflict Armament Research (CAR) mengatakan Rusia tidak dapat menyangkal sudah menggunakan rudal Korea Utara di Ukraina.
Direktur Eksekutif CAR Jonah Leff mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa kelompok penelitiannya yang berbasis di Inggris—yang mengidentifikasi dan melacak senjata konvensional dan amunisi dalam konflik bersenjata—telah memeriksa puing-puing empat rudal Korea Utara yang ditemukan di Ukraina pada bulan Juli dan Agustus.
Korea Utara telah muncul sebagai sekutu terbesar Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, dan keterlibatannya dalam konflik tersebut telah menjadi perkembangan besar sejak invasi Presiden Rusia Vladimir Putin tahun 2022.
Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Pyongyang telah mengirim 11.000 tentara untuk berperang melawan pasukan Ukraina di wilayah Kursk Rusia, yang sebagian telah diduduki sejak serangan mendadak oleh pasukan Kyiv pada bulan Agustus.
Zelensky telah memperingatkan Barat bahwa Moskow telah mengumpulkan 50.000 tentara untuk berperang melawan pasukan Ukraina di Kursk.
Leff mengatakan temuan kelompoknya, yang mencakup rudal dengan tanda yang menunjukkan bahwa rudal tersebut diperoleh tahun ini, menandai bukti publik pertama bahwa rudal telah diproduksi di Korea Utara. "Dan kemudian digunakan di Ukraina dalam hitungan bulan, bukan tahun," katanya, yang dilansir The Kyiv Independent, Jumat (20/12/2024).
Hingga bulan ini, pasukan Rusia telah meluncurkan sedikitnya 60 rudal balistik Korea Utara, menurut intelijen militer Ukraina.
Moskow, yang menandatangani pakta kemitraan strategis dengan Pyongyang pada bulan Juli, belum secara resmi mengonfirmasi apa pun tentang pengiriman senjata dari Korea Utara.
Organisasi independen Conflict Armament Research (CAR) mengatakan Rusia tidak dapat menyangkal sudah menggunakan rudal Korea Utara di Ukraina.
Direktur Eksekutif CAR Jonah Leff mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa kelompok penelitiannya yang berbasis di Inggris—yang mengidentifikasi dan melacak senjata konvensional dan amunisi dalam konflik bersenjata—telah memeriksa puing-puing empat rudal Korea Utara yang ditemukan di Ukraina pada bulan Juli dan Agustus.
Korea Utara telah muncul sebagai sekutu terbesar Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, dan keterlibatannya dalam konflik tersebut telah menjadi perkembangan besar sejak invasi Presiden Rusia Vladimir Putin tahun 2022.
Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Pyongyang telah mengirim 11.000 tentara untuk berperang melawan pasukan Ukraina di wilayah Kursk Rusia, yang sebagian telah diduduki sejak serangan mendadak oleh pasukan Kyiv pada bulan Agustus.
Zelensky telah memperingatkan Barat bahwa Moskow telah mengumpulkan 50.000 tentara untuk berperang melawan pasukan Ukraina di Kursk.
Leff mengatakan temuan kelompoknya, yang mencakup rudal dengan tanda yang menunjukkan bahwa rudal tersebut diperoleh tahun ini, menandai bukti publik pertama bahwa rudal telah diproduksi di Korea Utara. "Dan kemudian digunakan di Ukraina dalam hitungan bulan, bukan tahun," katanya, yang dilansir The Kyiv Independent, Jumat (20/12/2024).
Hingga bulan ini, pasukan Rusia telah meluncurkan sedikitnya 60 rudal balistik Korea Utara, menurut intelijen militer Ukraina.
Moskow, yang menandatangani pakta kemitraan strategis dengan Pyongyang pada bulan Juli, belum secara resmi mengonfirmasi apa pun tentang pengiriman senjata dari Korea Utara.