6 Negara dengan Populasi Muslim Tinggi yang Melarang Penggunaan Cadar
Rabu, 26 Juni 2024 - 22:22 WIB
Dewan Komunitas Islam Kosovo telah meminta Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi, untuk menghapus larangan memakai simbol agama di sekolah menengah setelah foto tanda larangan hijab di pintu masuk sebuah sekolah menengah di Gjakova/Djakovica menuai kritik .
Melarang penggunaan jilbab di sekolah mencerminkan “pola pikir masa lalu,” tulis Dewan Komunitas Islam dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
“Prinsip agama tidak merusak atau menimbulkan risiko bagi masyarakat. Sebaliknya mereka mendidik, mengajar dan memuliakan,” tambah pernyataan itu, meminta kementerian untuk menghapus pasal dalam kode etik dan tindakan disipliner untuk sekolah menengah.
“Siswa tidak diperbolehkan… memakai seragam keagamaan,” bunyi instruksi tersebut.
Konstitusi Kosovo mendefinisikan negaranya sebagai “negara sekuler, netral dalam hal keyakinan agama,” yang memisahkan negara dari agama. Undang-undang tentang Pendidikan Pra-Universitas mewajibkan lembaga pendidikan publik untuk “menahan diri dari pengajaran agama atau kegiatan lain yang menyebarkan agama tertentu”.
Selain itu, penggunaan simbol agama di sekolah menengah dilarang berdasarkan instruksi administratif yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan.
Foto/AP
Meski 97 persen warga Azerbaijan mengaku beragama Islam, namun jumlah mereka yang secara aktif mengamalkan agama tersebut jauh lebih kecil dan negara ini bangga dengan tradisi sekulernya.
Namun sejak runtuhnya Uni Soviet, ketaatan beragama semakin meningkat. Meskipun tidak ada yang mencatat statistik mengenai masalah ini, peningkatan nyata dalam jumlah perempuan yang mengenakan jilbab telah menjadi topik hangat di kalangan warga Azerbaijan. Bersamaan dengan itu, menurut para pemakai hijab, muncul reaksi balik.
Melarang penggunaan jilbab di sekolah mencerminkan “pola pikir masa lalu,” tulis Dewan Komunitas Islam dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
“Prinsip agama tidak merusak atau menimbulkan risiko bagi masyarakat. Sebaliknya mereka mendidik, mengajar dan memuliakan,” tambah pernyataan itu, meminta kementerian untuk menghapus pasal dalam kode etik dan tindakan disipliner untuk sekolah menengah.
“Siswa tidak diperbolehkan… memakai seragam keagamaan,” bunyi instruksi tersebut.
Konstitusi Kosovo mendefinisikan negaranya sebagai “negara sekuler, netral dalam hal keyakinan agama,” yang memisahkan negara dari agama. Undang-undang tentang Pendidikan Pra-Universitas mewajibkan lembaga pendidikan publik untuk “menahan diri dari pengajaran agama atau kegiatan lain yang menyebarkan agama tertentu”.
Selain itu, penggunaan simbol agama di sekolah menengah dilarang berdasarkan instruksi administratif yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan.
4. Azerbaijan
Foto/AP
Meski 97 persen warga Azerbaijan mengaku beragama Islam, namun jumlah mereka yang secara aktif mengamalkan agama tersebut jauh lebih kecil dan negara ini bangga dengan tradisi sekulernya.
Namun sejak runtuhnya Uni Soviet, ketaatan beragama semakin meningkat. Meskipun tidak ada yang mencatat statistik mengenai masalah ini, peningkatan nyata dalam jumlah perempuan yang mengenakan jilbab telah menjadi topik hangat di kalangan warga Azerbaijan. Bersamaan dengan itu, menurut para pemakai hijab, muncul reaksi balik.
tulis komentar anda