Kisah Heroik 11 Whistleblower Membongar Kotak Pandora Skandal Besar Dunia
Senin, 24 Agustus 2020 - 05:30 WIB
Polisi New York City, Frank Serpico menjadi inspirasi sebuah film layar lebar pada 1973 berjudul Serpico. Aktor utamanya adalah Al Pacino.
Kisahnya dianggap menarik karena menunjukkan keberanian dan pengabdian yang tinggi kepada negara. Frank Serpico mengungkap praktik korupsi dalam tubuh instansinya sendiri. Dia menjadi narasumber bagi New York Times untuk melaporkan kesewenang-wenangan atasannya di kepolisian. (Lihat video: Konstruksi Proyek Tol Cibitung-Cilincing Ambruk, 8 Pekerja Terluka)
Kejujuran Frank dibayar dengan harga sangat mahal. Ia menjadi sasaran tembak saat razia. Untunglah nyawa Serpico tertolong, walaupun wajahnya terserempet peluru. Serpico akhirnya memutuskan pensiun dan pindah ke luar negeri.
7. Jeffrey Wigand
Jeffrey Wigand adalah seorang biokimiawan Amerika dan mantan wakil presiden riset dan pengembangan di Brown & Williamson, Louisville, Kentucky, yang bekerja pada pengembangan pengurangan dampak buruh pada rokok. Wigand dikenal secara whistleblower pada 4 Februari 1996, saat ia tampil pada program berita CBS 60 Minutes.
Ia mengatakan, bahwa Brown & Williamson telah secara intensional memanipulasi pencampuran tembakaunya dengan kimia-kimia seperti ammonia untuk meningkatkan efek nikotin pada asap rokok. Wigand mengklaim bahwa ia kemudian dicerca dan menerima berbagai ancaman kematian akibat tindakannya itu. Wigand menyebut ancaman-ancaman kematian tersebut dalam sebuah wawancara. (Baca juga: Akun Twitter Din Syamsuddin Dibajak, Fadli Zon: Rusak Demokrasi)
8. Mark Whitacre
Mark Whitacre adalah Presiden Divisi Produk Biologi dari industri pangan raksasa, Archers Daniel Midland asal AS. Lama menggeluti bidang tersebut, dia sadar ada yang salah dengan sistem penetapan harga zat tambahan pada makanan di perusahaannya.
Kisahnya dianggap menarik karena menunjukkan keberanian dan pengabdian yang tinggi kepada negara. Frank Serpico mengungkap praktik korupsi dalam tubuh instansinya sendiri. Dia menjadi narasumber bagi New York Times untuk melaporkan kesewenang-wenangan atasannya di kepolisian. (Lihat video: Konstruksi Proyek Tol Cibitung-Cilincing Ambruk, 8 Pekerja Terluka)
Kejujuran Frank dibayar dengan harga sangat mahal. Ia menjadi sasaran tembak saat razia. Untunglah nyawa Serpico tertolong, walaupun wajahnya terserempet peluru. Serpico akhirnya memutuskan pensiun dan pindah ke luar negeri.
7. Jeffrey Wigand
Jeffrey Wigand adalah seorang biokimiawan Amerika dan mantan wakil presiden riset dan pengembangan di Brown & Williamson, Louisville, Kentucky, yang bekerja pada pengembangan pengurangan dampak buruh pada rokok. Wigand dikenal secara whistleblower pada 4 Februari 1996, saat ia tampil pada program berita CBS 60 Minutes.
Ia mengatakan, bahwa Brown & Williamson telah secara intensional memanipulasi pencampuran tembakaunya dengan kimia-kimia seperti ammonia untuk meningkatkan efek nikotin pada asap rokok. Wigand mengklaim bahwa ia kemudian dicerca dan menerima berbagai ancaman kematian akibat tindakannya itu. Wigand menyebut ancaman-ancaman kematian tersebut dalam sebuah wawancara. (Baca juga: Akun Twitter Din Syamsuddin Dibajak, Fadli Zon: Rusak Demokrasi)
8. Mark Whitacre
Mark Whitacre adalah Presiden Divisi Produk Biologi dari industri pangan raksasa, Archers Daniel Midland asal AS. Lama menggeluti bidang tersebut, dia sadar ada yang salah dengan sistem penetapan harga zat tambahan pada makanan di perusahaannya.
tulis komentar anda