Rusia Diserukan Hukum Mati Teroris Pembantai 137 Orang di Moskow, Ini Respons Kremlin

Selasa, 26 Maret 2024 - 11:28 WIB
Sebagaimana dijelaskan oleh ketua Komite Dewan Federal untuk Legislasi Konstitusi, Andrey Klishas, pemberlakuan kembali hukuman mati secara hukum tidak mungkin dilakukan karena tidak ada satu pun majelis di Parlemen Rusia yang dapat mengatasi keputusan Mahkamah Konstitusi Rusia mengenai masalah hukuman mati.

Ketua Mahkamah Konstitusi Rusia, Valery Zorkin, sebelumnya menyatakan bahwa berdasarkan Konstitusi, setiap orang mempunyai hak untuk hidup, dan oleh karena itu dijamin hak untuk tidak dijatuhi hukuman mati.

Dia berpendapat bahwa pemberlakuan kembali hukuman mati memerlukan penerapan Konstitusi baru.

Sementara itu, Ketua Komite Duma Negara untuk Pembangunan dan Perundang-undangan Negara, Pavel Krasheninnikov, berpendapat bahwa meskipun diskusi mengenai hukuman bagi teroris itu penting, namun diskusi tersebut tidak boleh menjadi fokus utama.

“Diskusi mengenai hukuman mati, menurut saya, mungkin membawa kita ke arah yang salah,” kata anggota Parlemen tersebut.

"Lebih penting bagi kami agar tindakan seperti itu tidak terulang kembali," ujarnya.

Para tersangka teroris tersebut menyerbu gedung konser di Balai Kota Crocus pada malam tanggal 22 Maret, tepat sebelum konser band rock Picnic. Tempat yang diperkirakan berkapasitas 7.500 orang itu hampir penuh. Para teroris membunuh para penjaga, menembaki pengunjung, dan kemudian menyalakan api, yang dengan cepat menyebar ke seluruh gedung.

Empat pria tersangka dalam serangan itu telah ditangkap. Dua dari mereka telah mengaku bersalah di pengadilan, dan akan tetap ditahan hingga akhir Mei. Mereka semua menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mas)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More