5 Tuduhan AS ke Iran yang Tidak Pernah Terbukti Kebenarannya
loading...

Orang-orang berpartisipasi dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-46 kemenangan Revolusi Islam Iran 1979 di Teheran, Iran, pada 10 Februari 2025. Foto/Xinhua/Shadati
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah mengajukan berbagai tuduhan terhadap Iran dalam beberapa dekade terakhir, yang sering kali menjadi sumber ketegangan antara kedua negara.
Beberapa tuduhan tersebut tidak didukung bukti yang kuat atau tetap menjadi perdebatan di komunitas internasional.
Berikut adalah beberapa tuduhan utama yang diajukan AS terhadap Iran yang kebenarannya masih dipertanyakan:
Salah satu tuduhan paling signifikan dari AS adalah Iran secara diam-diam mengembangkan senjata nuklir.
Namun, laporan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada tahun 2015 menyatakan tidak ada indikasi kredibel tentang aktivitas Iran yang terkait dengan pengembangan senjata nuklir setelah tahun 2009.
Meskipun demikian, AS terus menuduh Iran memiliki niat mengembangkan senjata nuklir, meskipun bukti konkret belum ditemukan.
Pada Agustus 2024, AS menuduh Iran mencoba mengintervensi pemilihan presiden AS dengan meretas kampanye Donald Trump dan Joe Biden-Kamala Harris.
Iran dengan tegas membantah tuduhan ini, menyebutnya tidak berdasar dan menantang AS untuk menyediakan bukti konkret atas klaim tersebut.
Pada Agustus 2022, Departemen Kehakiman AS menuduh seorang anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) merencanakan pembunuhan mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton.
Iran menolak tuduhan ini sebagai tidak berdasar dan bermotif politik, menekankan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
Beberapa tuduhan tersebut tidak didukung bukti yang kuat atau tetap menjadi perdebatan di komunitas internasional.
Berikut adalah beberapa tuduhan utama yang diajukan AS terhadap Iran yang kebenarannya masih dipertanyakan:
1. Pengembangan Senjata Nuklir
Salah satu tuduhan paling signifikan dari AS adalah Iran secara diam-diam mengembangkan senjata nuklir.
Namun, laporan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada tahun 2015 menyatakan tidak ada indikasi kredibel tentang aktivitas Iran yang terkait dengan pengembangan senjata nuklir setelah tahun 2009.
Meskipun demikian, AS terus menuduh Iran memiliki niat mengembangkan senjata nuklir, meskipun bukti konkret belum ditemukan.
2. Intervensi dalam Pemilu AS
Pada Agustus 2024, AS menuduh Iran mencoba mengintervensi pemilihan presiden AS dengan meretas kampanye Donald Trump dan Joe Biden-Kamala Harris.
Iran dengan tegas membantah tuduhan ini, menyebutnya tidak berdasar dan menantang AS untuk menyediakan bukti konkret atas klaim tersebut.
3. Plot Pembunuhan Pejabat AS
Pada Agustus 2022, Departemen Kehakiman AS menuduh seorang anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) merencanakan pembunuhan mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton.
Iran menolak tuduhan ini sebagai tidak berdasar dan bermotif politik, menekankan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
Lihat Juga :