9 Dampak Skandal Tas Mewah Mengguncang Politik Korea Selatan
Minggu, 11 Februari 2024 - 17:17 WIB
Badai terbaru yang melanda Kim tidak kunjung reda. Sebaliknya, hal ini justru meningkat menjadi krisis besar bagi Yoon dan partai berkuasa di Korea Selatan ketika mereka bersiap menghadapi pemilihan parlemen yang diperebutkan pada bulan April.
“Tas Dior adalah pepatah jarum yang mematahkan punggung unta,” kata Cho Hee-kyoung, seorang profesor hukum di Universitas Hongik di Seoul. Dia mengutip “serangkaian skandal yang tidak pernah berakhir” seputar Kim sejak Yoon mulai berkampanye untuk presiden.
“Tetapi dengan tas Dior, terdapat bukti visual yang kuat.”
Foto/Reuters
Kontroversi dimulai pada akhir November, ketika sebuah video yang direkam secara diam-diam muncul secara online yang menunjukkan Kim menerima “Lady Dior Pouch” dari kulit anak sapi berwarna biru awan dari seorang pendeta Korea-Amerika, Choi Jae-young.
“Kenapa kamu terus membawa ini? Tolong, Anda tidak perlu melakukan ini,” terdengar ibu negara berkata dalam video saat diberikan hadiah. Rekaman tersebut tidak menunjukkan dia mengambil tas dari Choi, meskipun tas belanja Dior terlihat diletakkan di atas meja kopi saat mereka melanjutkan percakapan.
Menurut Choi, pertemuan tersebut berlangsung di kantor pribadi Kim di perusahaan pameran seninya pada September 2022, beberapa bulan setelah Yoon menjabat sebagai presiden. Choi mengatakan dia merekam pertemuan itu dengan kamera rahasia yang disembunyikan di jam tangannya.
Rekaman tersebut dirilis lebih dari setahun kemudian oleh Voice of Seoul, saluran YouTube berhaluan kiri yang dikenal sangat kritis terhadap pemerintahan konservatif Yoon. Saluran tersebut juga memberi Choi jam tangan dan tas Dior.
“Tas Dior adalah pepatah jarum yang mematahkan punggung unta,” kata Cho Hee-kyoung, seorang profesor hukum di Universitas Hongik di Seoul. Dia mengutip “serangkaian skandal yang tidak pernah berakhir” seputar Kim sejak Yoon mulai berkampanye untuk presiden.
“Tetapi dengan tas Dior, terdapat bukti visual yang kuat.”
Baca Juga
2. Korban Skenario Penuh Jebakan
Foto/Reuters
Kontroversi dimulai pada akhir November, ketika sebuah video yang direkam secara diam-diam muncul secara online yang menunjukkan Kim menerima “Lady Dior Pouch” dari kulit anak sapi berwarna biru awan dari seorang pendeta Korea-Amerika, Choi Jae-young.
“Kenapa kamu terus membawa ini? Tolong, Anda tidak perlu melakukan ini,” terdengar ibu negara berkata dalam video saat diberikan hadiah. Rekaman tersebut tidak menunjukkan dia mengambil tas dari Choi, meskipun tas belanja Dior terlihat diletakkan di atas meja kopi saat mereka melanjutkan percakapan.
Menurut Choi, pertemuan tersebut berlangsung di kantor pribadi Kim di perusahaan pameran seninya pada September 2022, beberapa bulan setelah Yoon menjabat sebagai presiden. Choi mengatakan dia merekam pertemuan itu dengan kamera rahasia yang disembunyikan di jam tangannya.
Rekaman tersebut dirilis lebih dari setahun kemudian oleh Voice of Seoul, saluran YouTube berhaluan kiri yang dikenal sangat kritis terhadap pemerintahan konservatif Yoon. Saluran tersebut juga memberi Choi jam tangan dan tas Dior.
tulis komentar anda