Kenapa Serangan Teror Menghantui Kota-kota Eropa?

Sabtu, 25 November 2023 - 04:40 WIB
ISIS dan Al Qaeda merekrut ribuan pejuang asing dan memiliki kemampuan untuk merencanakan serangan yang terkoordinasi dan tersinkronisasi di Eropa dari wilayah yang relatif aman di Irak, Afghanistan, dan Suriah.

ISIS dan Al Qaeda kini mundur, dan sasaran utama Hamas adalah Israel.

Para pejabat keamanan mengatakan bahaya utama bagi Eropa mungkin berasal dari serangan-serangan yang dilakukan oleh “lone wolf” – yaitu para penyerang yang teradikalisasi, sering kali secara online, namun tidak memiliki hubungan formal dengan kelompok-kelompok yang lebih mapan.



Tingkat keparahan ancaman keamanan dapat bergantung pada berapa lama Israel melanjutkan serangannya terhadap Hamas di Gaza, yang diluncurkan sebagai respons terhadap serangan mematikan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, dan tingkat kerusakan di Jalur Gaza.

Meskipun gencatan senjata telah diberlakukan di Gaza, kedua belah pihak mengatakan perang masih jauh dari selesai.

Jochen Kopelke, seorang perwira polisi yang memimpin serikat polisi terbesar di Jerman, mengatakan para petugas memperingatkan tersangka militan bahwa mereka sedang diawasi dan melakukan penggerebekan, namun ancaman utama adalah orang-orang yang “meradikalisasi diri sendiri”.

“Tinggal menunggu waktu sampai orang-orang ini melakukan kejahatan,” ujarnya. "Mereka tidak selalu punya bom. Mereka bisa berkendara dengan mobil ke tempat berkumpul atau menyerang dengan pisau."

Kopelke mengatakan pasar Natal yang akan segera dibuka merupakan target potensial. Serangan di pasar Natal Berlin pada tahun 2016 menewaskan 12 orang.

Banyak umat Islam yang marah dengan keganasan serangan Israel, dan beberapa pihak mengatakan pemerintah Eropa seharusnya berbuat lebih banyak untuk mengekang Israel.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More