Kenapa Serangan Teror Menghantui Kota-kota Eropa?

Sabtu, 25 November 2023 - 04:40 WIB
Kota-kota di Eropa dihantui teror karena dukungan mereka kepada Israel. Foto/Reuters
LONDON - Para pejabat keamanan Eropa melihat semakin besarnya risiko serangan oleh kelompok Islam yang diradikalisasi akibat perang Israel-Hamas, dengan ancaman terbesar kemungkinan besar datang dari penyerang “lone wolf” yang sulit dilacak.

Lebih dari 10 pejabat intelijen dan polisi di lima negara Eropa termasuk Inggris, Jerman dan Perancis mengatakan kepada Reuters bahwa mereka meningkatkan pengawasan terhadap militan Islam.

Hal ini akan memberikan beban lebih lanjut pada sumber daya yang sudah terkuras dalam menghadapi ancaman dari Rusia, China dan Iran, yang disebut oleh kepala polisi London Mark Rowley sebagai "salah satu konvergensi ancaman paling menantang yang pernah saya lihat."

Seorang pejabat keamanan Inggris mengatakan perang di Gaza kemungkinan akan menjadi perekrutan militan Islam terbesar sejak perang Irak pada tahun 2003, dan seruan untuk menyerang sasaran-sasaran Yahudi dan Barat telah meningkat di Eropa.

Sumber Jerman yang mendapat penjelasan dari badan intelijen mengatakan ancaman terhadap warga sipil adalah yang tertinggi dalam sejarah Jerman, dengan bahaya datang dari militan Islam, kelompok sayap kanan dan Rusia.



Dua serangan militan Islam di Prancis dan Belgia bulan lalu menewaskan tiga orang, dan kedua negara ini, Austria, Slovenia dan Bosnia-Herzegovina telah meningkatkan tingkat kewaspadaan ancaman terorisme mereka. Italia telah menerapkan kembali kontrol perbatasan dengan Slovenia, dengan alasan risiko masuknya militan ke negara tersebut.

“Akan ada dampak buruk yang akan dirasakan selama bertahun-tahun,” kata pejabat Inggris itu.

Kematian akibat serangan kelompok Islam di Eropa melonjak antara tahun 2004 dan 2006, ketika serangan tersebut dipicu oleh Al Qaeda, dan mencapai puncaknya lagi pada tahun 2015 hingga 2018, ketika serangan tersebut terinspirasi oleh ISIS.

Ancaman terhadap Eropa saat ini nampaknya akan terlihat sangat berbeda.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More