Sejarah Singkat Penderitaan Jalur Jalur Gaza Selama 75 Tahun
Rabu, 11 Oktober 2023 - 15:11 WIB
1967 - Perang dan Pendudukan Militer Israel
Israel merebut Jalur Gaza dalam perang Timur Tengah tahun 1967. Sensus Israel tahun itu menyebutkan populasi Jalur Gaza berjumlah 394.000, setidaknya 60% dari mereka adalah pengungsi.
Dengan kepergian warga Mesir, banyak pekerja Jalur Gaza mengambil pekerjaan di bidang pertanian, konstruksi dan industri jasa di Israel, dimana mereka dapat memperoleh pekerjaan yang mudah pada saat itu. Pasukan Israel tetap mengelola wilayah tersebut dan menjaga permukiman yang dibangun Israel pada dekade-dekade berikutnya. Hal ini menjadi sumber meningkatnya kebencian warga Palestina.
1987 - Pemberontakan Palestina Pertama, Terbentuknya Hamas
Dua puluh tahun setelah perang tahun 1967, warga Palestina melancarkan intifada atau pemberontakan pertama mereka. Ini dimulai pada bulan Desember 1987 setelah kecelakaan lalu lintas di mana sebuah truk Israel menabrak kendaraan yang membawa pekerja Palestina di kamp pengungsi Jabalya di Jalur Gaza, menewaskan empat orang. Protes pelemparan batu, pemogokan, dan penutupan menyusul.
Memanfaatkan kemarahan tersebut, Ikhwanul Muslimin yang berbasis di Mesir membentuk cabang bersenjata Palestina, Hamas, dengan basis kekuatannya di Jalur Gaza. Hamas, yang berdedikasi terhadap penghancuran Israel dan pemulihan kekuasaan Islam di wilayah yang dianggap pendudukan Palestina, menjadi saingan partai sekuler Fatah pimpinan Yasser Arafat yang memimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
1993 - Perjanjian Oslo, dan Semi-otonomi Palestina
Israel dan Palestina menandatangani perjanjian perdamaian bersejarah pada tahun 1993 yang mengarah pada pembentukan Otoritas Palestina. Berdasarkan perjanjian sementara, warga Palestina pertama kali diberi kendali terbatas di Jalur Gaza dan Jericho di Tepi Barat. Arafat kembali ke Jalur Gaza setelah puluhan tahun berada di pengasingan.
Proses Perjanjian Oslo memberikan otonomi kepada Otoritas Palestina yang baru dibentuk, dan membayangkan pembentukan negara setelah lima tahun. Tapi itu tidak pernah terjadi. Israel menuduh Palestina mengingkari perjanjian keamanan, dan warga Palestina marah atas pembangunan pemukiman Israel yang terus berlanjut.
Hamas dan Jihad Islam melakukan pengeboman untuk menggagalkan proses perdamaian, sehingga menyebabkan Israel memberlakukan lebih banyak pembatasan terhadap pergerakan warga Palestina keluar dari Jalur Gaza. Hamas juga menerima kritik yang semakin meningkat dari Palestina terhadap korupsi, nepotisme, dan salah urus ekonomi yang dilakukan oleh lingkaran dalam Arafat.
tulis komentar anda