5 Fakta Perang Oktober yang Mengubah Dunia, Salah Satunya Tidak Membela Palestina
Sabtu, 07 Oktober 2023 - 21:49 WIB
4. Soviet Mendukung Negara Arab, AS Dukung Israel
Soviet telah memasok senjata ke negara-negara Arab, sementara AS mendukung Israel, namun embargo tersebut membuat AS kesulitan mencari solusi atas konflik tersebut.“Ini juga merupakan kesempatan untuk mengusir [Soviet],” Yossi Mekelberg, pakar Israel di Chatham House, mengatakan kepada Al Jazeera.
Oleh karena itu, Henry Kissinger datang, mantan penasihat keamanan nasional AS, yang melakukan perjalanan dari Kairo ke Damaskus, ke Tel Aviv dalam upaya untuk menjalin perdamaian Arab-Israel.
“Diplomasi antar-jemput – sebutan untuk upaya perdamaian – berhasil, karena menghasilkan gencatan senjata yang akan mengakhiri perang," kata Mekelberg.
Nimrod Goren, peneliti senior urusan Israel di Middle East Institute, setuju dengan hal tersebut dan mengatakan bahwa peristiwa tersebut sangat penting dalam mengubah dunia dari era perang ke era diplomasi.
“Itu adalah momen yang menentukan,” katanya kepada Al Jazeera.
Hamdi menjelaskan, namun diplomasi AS yang diprakarsai Kissinger dengan masing-masing negara justru memecah belah front persatuan Arab. Misalnya, kata Hamdi, Kissinger mungkin mengatakan kepada orang Mesir, “Saya bisa meyakinkan Israel untuk menyerahkan Sinai”.
Oleh karena itu, ia melakukan upaya bersama untuk membangun hubungan berdasarkan kepentingan individu yang pada akhirnya menggantikan hubungan pan-Arab, jelas analis tersebut.
Hal ini akan tercermin pada tahun-tahun mendatang, khususnya dalam Perang Teluk tahun 1990, kata Hamdi, ketika Irak menginvasi Kuwait dan koalisi pimpinan AS, yang mencakup negara-negara Arab lainnya, datang untuk membela Kuwait.
5. Diplomatik Ulang Alik Kisinger
tulis komentar anda