Diancam Diinvasi Negara-negara Afrika Barat, Niger Tutup Wilayah Udara
Senin, 07 Agustus 2023 - 06:45 WIB
Meskipun militer dari beberapa anggota ECOWAS menyetujui rencana intervensi militer potensial dalam pertemuan pada hari Jumat pekan lalu, blok tersebut membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan invasi.
“Untuk saat ini, kami perlu membangun kekuatan unit kami sebelum mengambil bagian dalam aksi militer semacam itu,” kata seorang komandan senior dari salah satu negara ECOWAS kepada Wall Street Journal.
Para pemimpin kudeta menikmati dukungan publik yang besar dan didukung oleh pemerintah Mali dan Burkina Faso, yang keduanya merebut kekuasaan dalam gelombang kerusuhan anti-Prancis baru-baru ini.
Kedua negara itu telah berjanji untuk memperlakukan setiap invasi ECOWAS terhadap Niger sebagai deklarasi perang melawan mereka.
Junta Niger juga dilaporkan telah meminta bantuan kepada tentara bayaran Rusia; Wagner Group. Namun baik Kremlin maupun Wagner tidak mengomentari laporan tersebut.
"Kita semua akan berdiri dan berjuang sebagai satu orang," kata pejabat senior junta, Jenderal Mohamed Toumba, dalam pertemuan umum yang dihadiri ribuan orang di Ibu Kota Niger, Niamey, Minggu sore. Dia mendesak para pendukung untuk "tetap termobilisasi".
Sementara itu, Bazoum menyerukan intervensi militer Barat, mengeklaim bahwa kecuali Amerika Serikat dan ECOWAS membantunya, Wagner akan memiliki "undangan terbuka" ke wilayah tersebut dan semua pusat Sahel bisa jatuh ke pengaruh Rusia.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberlakukan sanksi terhadap Niger setelah kudeta, dan Prancis telah menyatakan mendukung upaya ECOWAS untuk membawa Bazoum—sekutu Paris—kembali berkuasa.
Namun, pemerintah Prancis belum secara eksplisit menyatakan apakah mendukung intervensi militer langsung.
Lihat Juga: Pasukan AS di Korea Selatan Hanya Memperburuk Risiko Perang Dunia III, Berikut 4 Alasannya
“Untuk saat ini, kami perlu membangun kekuatan unit kami sebelum mengambil bagian dalam aksi militer semacam itu,” kata seorang komandan senior dari salah satu negara ECOWAS kepada Wall Street Journal.
Para pemimpin kudeta menikmati dukungan publik yang besar dan didukung oleh pemerintah Mali dan Burkina Faso, yang keduanya merebut kekuasaan dalam gelombang kerusuhan anti-Prancis baru-baru ini.
Kedua negara itu telah berjanji untuk memperlakukan setiap invasi ECOWAS terhadap Niger sebagai deklarasi perang melawan mereka.
Junta Niger juga dilaporkan telah meminta bantuan kepada tentara bayaran Rusia; Wagner Group. Namun baik Kremlin maupun Wagner tidak mengomentari laporan tersebut.
"Kita semua akan berdiri dan berjuang sebagai satu orang," kata pejabat senior junta, Jenderal Mohamed Toumba, dalam pertemuan umum yang dihadiri ribuan orang di Ibu Kota Niger, Niamey, Minggu sore. Dia mendesak para pendukung untuk "tetap termobilisasi".
Sementara itu, Bazoum menyerukan intervensi militer Barat, mengeklaim bahwa kecuali Amerika Serikat dan ECOWAS membantunya, Wagner akan memiliki "undangan terbuka" ke wilayah tersebut dan semua pusat Sahel bisa jatuh ke pengaruh Rusia.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberlakukan sanksi terhadap Niger setelah kudeta, dan Prancis telah menyatakan mendukung upaya ECOWAS untuk membawa Bazoum—sekutu Paris—kembali berkuasa.
Namun, pemerintah Prancis belum secara eksplisit menyatakan apakah mendukung intervensi militer langsung.
Lihat Juga: Pasukan AS di Korea Selatan Hanya Memperburuk Risiko Perang Dunia III, Berikut 4 Alasannya
(mas)
tulis komentar anda