Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan 3 Hari
loading...

Petugas polisi terlihat bertugas di pusat kota Brussels, Belgia, 13 Januari 2025. Foto/Xinhua/Meng Dingbo
A
A
A
BRUSSEL - Uni Eropa (UE) menyarankan 450 juta penduduknya menimbun persediaan penting yang cukup untuk setidaknya 72 jam, dengan alasan meningkatnya risiko perang, serangan siber, perubahan iklim, dan penyakit.
Komisaris Uni Eropa untuk Manajemen Krisis Hadja Lahbib menyatakan pada hari Rabu (26/3/2025) bahwa peringatan tersebut mencerminkan strategi yang lebih luas untuk meningkatkan kesiapan sipil di seluruh blok.
Meskipun tidak menyebutkan Rusia secara khusus, dia menekankan konflik Ukraina mengancam keamanan Eropa.
"Selama tiga tahun di Ukraina, kami telah melihat medan pertempuran bom, peluru, pesawat nirawak, pesawat tempur, parit, dan kapal selam. Ya, keamanan Eropa kami secara langsung terancam oleh ini," ujar Lahbib.
Beberapa negara Uni Eropa secara konsisten menyebut Moskow sebagai ancaman signifikan terhadap keamanan regional.
Prancis, Polandia, negara-negara Baltik, dan Finlandia semuanya menyuarakan kekhawatiran atas dugaan serangan siber Rusia, kampanye disinformasi, dan campur tangan politik.
Mereka juga menggambarkan konflik Ukraina sebagai contoh perilaku agresif yang menimbulkan ancaman militer bagi blok tersebut.
Moskow secara konsisten membantah adanya niat menyerang negara-negara NATO atau Uni Eropa.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menepis klaim tersebut sebagai "omong kosong" yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti penduduk Eropa dan meningkatkan anggaran militer.
"Kami ingin orang-orang bersiap, bukan panik," ujar Lahbib. "Kesiapan bukanlah menakut-nakuti, itu adalah akal sehat di masa ketidakpastian."
Komisaris Uni Eropa untuk Manajemen Krisis Hadja Lahbib menyatakan pada hari Rabu (26/3/2025) bahwa peringatan tersebut mencerminkan strategi yang lebih luas untuk meningkatkan kesiapan sipil di seluruh blok.
Meskipun tidak menyebutkan Rusia secara khusus, dia menekankan konflik Ukraina mengancam keamanan Eropa.
"Selama tiga tahun di Ukraina, kami telah melihat medan pertempuran bom, peluru, pesawat nirawak, pesawat tempur, parit, dan kapal selam. Ya, keamanan Eropa kami secara langsung terancam oleh ini," ujar Lahbib.
Beberapa negara Uni Eropa secara konsisten menyebut Moskow sebagai ancaman signifikan terhadap keamanan regional.
Prancis, Polandia, negara-negara Baltik, dan Finlandia semuanya menyuarakan kekhawatiran atas dugaan serangan siber Rusia, kampanye disinformasi, dan campur tangan politik.
Mereka juga menggambarkan konflik Ukraina sebagai contoh perilaku agresif yang menimbulkan ancaman militer bagi blok tersebut.
Moskow secara konsisten membantah adanya niat menyerang negara-negara NATO atau Uni Eropa.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menepis klaim tersebut sebagai "omong kosong" yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti penduduk Eropa dan meningkatkan anggaran militer.
"Kami ingin orang-orang bersiap, bukan panik," ujar Lahbib. "Kesiapan bukanlah menakut-nakuti, itu adalah akal sehat di masa ketidakpastian."
Lihat Juga :