10 Tradisi Unik saat Idulfitri di Berbagai Negara

Rabu, 19 April 2023 - 08:17 WIB
Shemagh adalah kain penutup kepala yang umum digunakan oleh laki-laki Muslim di berbagai negara sebagai penutup kepala atau sebagai kain yang melindungi wajah dari debu dan sinar matahari.

Shemagh biasanya terbuat dari bahan katun yang ringan dan cukup longgar, sehingga nyaman digunakan pada cuaca yang panas.

Kain ini tersedia dalam berbagai ukuran dan warna, meskipun warna putih atau abu-abu sering dipilih untuk penggunaan sehari-hari.

6. Bangladesh: Shemai



Shemai adalah hidangan khas Idulfitri yang populer di Bangladesh. Hidangan ini terbuat dari mi vermicelli yang direbus dan dicampur dengan susu, gula, dan rempah-rempah seperti kayu manis dan kacang mete.



Cara membuat Shemai relatif mudah. Vermicelli direbus hingga lunak, kemudian dicampur dengan susu dan gula hingga tercampur rata.

Setelah itu, campuran tersebut ditambahkan dengan rempah-rempah seperti kayu manis dan kacang mete yang telah digoreng.

Hidangan ini disajikan dalam mangkuk kecil dan biasanya dihiasi dengan buah kismis atau kacang almond sebagai hiasan.

Shemai sering disajikan sebagai hidangan pencuci mulut setelah hidangan utama pada Idulfitri di Bangladesh.

Hidangan ini juga biasanya dibagikan kepada tetangga dan kerabat sebagai tanda keramahan dan kebersamaan di saat perayaan Idulfitri.

7. Mesir: Kahk



Kahk adalah kue tradisional khas Mesir yang biasanya disajikan selama perayaan Idulfitri, Natal, dan juga pernikahan.



Kue ini terbuat dari adonan tepung, mentega, dan gula yang kemudian dicetak menjadi bentuk bulat kecil seukuran gigitan.

Setelah itu, kue dipanggang hingga matang dan biasanya diberi taburan gula bubuk di atasnya.

Kahk memiliki banyak variasi rasa dan bahan tambahan yang berbeda, tergantung pada selera pribadi atau kebiasaan lokal di daerah tertentu.

Beberapa varian Kahk yang populer di Mesir termasuk Kahk dengan kacang atau biji wijen di dalamnya, serta Kahk dengan taburan pistachio atau almond di atasnya. Kue juga bisa diberi isian seperti kurma atau pasta almond.

8. India: Sheer Kurma



Sheer Kurma adalah hidangan penutup yang biasanya disajikan pada Hari Raya Idulfitri di India. Hidangan ini merupakan perpaduan antara kata "sheer", yang berarti susu, dan "kurma", yang berarti kurma.



Sheer Kurma terbuat dari mie yang dicampur dengan susu, gula, dan kismis, kemudian ditambahkan kurma kering, kacang-kacangan, dan bahan lainnya sesuai dengan selera.

Tradisi menikmati Sheer Kurma pada Hari Raya Idulfitri di India dimulai pada masa kekaisaran Mughal. Saat itu, para penguasa Mughal biasa merayakan Idulfitri dengan mempersiapkan hidangan khusus untuk para tamu istimewa.

Sheer Kurma kemudian menjadi salah satu hidangan yang paling populer pada saat itu dan terus dipertahankan sebagai tradisi hingga sekarang.

9. Maroko: Harira



Harira adalah sup yang biasanya disajikan pada Hari Raya Idulfitri di Maroko. Hidangan ini berupa sup kacang-kacangan yang kaya akan protein dan serat, serta dianggap sebagai makanan pokok yang membantu masyarakat Muslim Maroko mengembalikan tenaga mereka setelah seharian berpuasa.



Bahan-bahan utama yang digunakan dalam pembuatan harira meliputi kacang merah atau kacang-kacangan lainnya, daging domba atau sapi, tomat, bawang, dan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, dan jintan.

Hidangan ini juga biasanya ditambahkan dengan bahan-bahan seperti pasta atau mie telur, dan kadang-kadang diberi perisa dari perasan lemon atau jus jeruk.

Cara membuat harira biasanya cukup panjang dan melibatkan banyak tahap, seperti merendam kacang-kacangan semalaman, memasak daging dan bahan-bahan lainnya dalam kaldu, dan menambahkan rempah-rempah serta bahan-bahan lainnya pada waktu yang tepat.

Namun, hasil akhirnya adalah hidangan yang gurih dan menyenangkan, yang menjadi sajian khas saat masyarakat Maroko merayakan Hari Raya Idulfitri.

10. Nigeria: Durbar



Durbar adalah parade kuda yang biasanya diadakan pada Hari Raya Idulfitri di Nigeria. Parade ini melibatkan ratusan kuda yang dihias dengan perhiasan dan pakaian tradisional.



Selama parade, para pengendara kuda akan menampilkan keahlian mereka dalam menari dan mengendalikan kuda mereka, sementara para penonton dapat menikmati pertunjukan sambil berteriak "Barka da Sallah", yang berarti "Selamat Idulfitri".

Setelah parade selesai, masyarakat biasanya berkumpul untuk merayakan Idulfitri bersama-sama.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More