Filipina-AS Pertimbangkan Gelar Patroli Bersama di Laut China Selatan

Senin, 20 Februari 2023 - 23:30 WIB
Filipina-AS Pertimbangkan Gelar Patroli Bersama di Laut China Selatan. FOTO/Reuters
MANILA - Filipina dan Amerika Serikat (AS) sedang mendiskusikan untuk melakukan patroli Penjaga Pantai bersama, termasuk di Laut China Selatan. Hal itu diungkapkan seorang pejabat Manila, Senin (20/2/2023).

Dengan klaim berdaulat yang tumpang tindih di jalur air strategis, Filipina telah meningkatkan retorika terhadap apa yang digambarkannya sebagai "aktivitas agresif" China di Laut China Selatan, yang juga menjadi titik nyala ketegangan China dan AS seputar operasi Angkatan Laut.





Jay Tarriela, juru bicara Penjaga Pantai Filipina (PCG) untuk masalah Laut China Selatan, mengatakan kepada CNN Filipina, bahwa pembicaraan dengan AS telah melampaui tahap awal dan kemungkinan melakukan patroli bersama cukup besar.

Tarriela tidak memberikan perincian tentang skala atau waktu patroli yang diusulkan. Usulan ini datang setelah Pentagon mengatakan bulan ini bahwa AS dan Filipina telah “sepakat untuk memulai kembali patroli maritim bersama di Laut China Selatan.”

“Sudah ada jalur kemungkinan yang jelas karena Departemen Pertahanan Amerika Serikat juga telah mendukung patroli bersama dengan Angkatan Laut Filipina dan Angkatan Laut AS, sehingga ada kepastian patroli bersama ini akan terjadi antara Penjaga Pantai kedua negara,” kata Tarriela.



“Kemungkinan juga akan dilakukan di Laut China Selatan untuk mendukung kebebasan navigasi pemerintah Amerika Serikat,” lanjutnya.

Rommel Jude Ong, mantan wakil komandan Angkatan Laut Filipina, mengatakan kepada Reuters, gagasan penempatan Penjaga Pantai di Laut China Selatan, dan bukannya Angkatan Laut, akan “mengurangi kesalahan perhitungan dan mencegah China menemukan alasan untuk meningkatkan ketegangan” di jalur air.

Awal bulan ini, PCG menuduh Penjaga Pantai China mengarahkan "laser tingkat militer" ke kapalnya yang mendukung misi pasokan pasukan di sebuah atol, membutakan sementara awaknya, memicu ekspresi keprihatinan dari negara lain termasuk Jepang, Australia dan Australia. Amerika Serikat. China telah membantah akun PCG, yang katanya tidak mencerminkan kebenaran.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More