Presiden Sudan ingin hubungan normal dengan Sudan Selatan
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir mengatakan, bahwa dia menginginkan perdamaian dan hubungan yang normal dengan Sudan Selatan. Hal ini disampaikan al-Bashir dalam kunjungan pertamanya ke Sudan Selatan, Jumat (12/4/2013).
Ini adalah kunjungan pertama al-Bashir, setelah pada 2011 Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan dan membentuk pemerintahan sendiri. Sebelumnya, sempat terjadi perang sipil selama puluhan tahun di kawasan itu.
"Saya sudah menginstruksikan pada pemerintah dan masyarakat sipil Sudan untuk membuka diri terhadap saudara-saudara mereka di Republik Sudan Selatan," ujar Bashir dalam pertemuan bersama Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir.
Sama seperti al-Bashir, Kiir juga mengaku telah setuju untuk melanjutkan pembicaraan guna menyelesaikan semua konflik atas wilayah yang disengketakan dua negara di sepanjang 2.000 km garis perbatasan.
"Saya dan Presiden Bashir sepakat untuk melaksanakan kerjasama semua perjanjian," kata Kiir, seperti dikutip dari Reuters. Para diplomat berharap kunjungan Bashir akan membantu kedua belah pihak mengatasi rasa tidak percaya yang mendalam dan memecahkan perselisihan antara kedua negara yang masih tersisa hingga kini.
Ini adalah kunjungan pertama al-Bashir, setelah pada 2011 Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan dan membentuk pemerintahan sendiri. Sebelumnya, sempat terjadi perang sipil selama puluhan tahun di kawasan itu.
"Saya sudah menginstruksikan pada pemerintah dan masyarakat sipil Sudan untuk membuka diri terhadap saudara-saudara mereka di Republik Sudan Selatan," ujar Bashir dalam pertemuan bersama Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir.
Sama seperti al-Bashir, Kiir juga mengaku telah setuju untuk melanjutkan pembicaraan guna menyelesaikan semua konflik atas wilayah yang disengketakan dua negara di sepanjang 2.000 km garis perbatasan.
"Saya dan Presiden Bashir sepakat untuk melaksanakan kerjasama semua perjanjian," kata Kiir, seperti dikutip dari Reuters. Para diplomat berharap kunjungan Bashir akan membantu kedua belah pihak mengatasi rasa tidak percaya yang mendalam dan memecahkan perselisihan antara kedua negara yang masih tersisa hingga kini.
(esn)