Pemimpin Faksi yang Bertikai di Sudan Setujui Gencatan Senjata 7 Hari

Rabu, 03 Mei 2023 - 00:20 WIB
loading...
Pemimpin Faksi yang...
Asap hitam mengepul dari Ibu Kota Sudan, Khartoum, yang dilanda konflik. Foto/CNN
A A A
KHARTOUM - Dua faksi yang bertikai di Sudan , Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), telah menyetujui gencatan senjata selama tujuh hari. Hal itu diumumkan Kementerian Luar Negeri Sudan Selatan dalam sebuah pernyataan pada Selasa waktu setempat.

"Kedua belah pihak juga mengatakan mereka akan mengirim perwakilan untuk pembicaraan damai yang akan diadakan di tempat pilihan yang disepekati mereka," tambah pernyataan itu seperti dilansir dari CNN, Rabu (3/5/2023).

Meski begitu, baik SAF atau RSF belum mengomentari laporan tersebut di saluran resmi mereka.

Gencatan senjata sebelumnya gagal menghentikan pertempuran antara faksi-faksi yang bersaing di berbagai bagian negara. Negosiasi yang gagal antara kepala tentara Sudan Abdel Fattah al-Burhan dan pemimpin RSF Mohamed Hamdan Dagalo pecah menjadi bentrokan sengit antara kedua belah pihak pada pertengahan April. Ini memicu eksodus massal pengungsi dari negara yang dilanda konflik dan menyebabkan kematian sedikitnya 528 orang.

Pengumuman ini datang setelah badan pengungsi PBB (UNHCR) memperingatkan lebih dari 800ribu orang dapat melarikan diri ke negara-negara tetangga, karena kekerasan yang sedang berlangsung menghambat konvoi evakuasi dari pelabuhan-pelabuhan utama di Sudan.

“Dalam konsultasi dengan semua pemerintah dan mitra terkait, kami telah mencapai angka perencanaan 815ribu orang yang mungkin melarikan diri ke tujuh negara tetangga,” kata Raouf Mazou, asisten komisaris tinggi UNHCR untuk operasi, Senin lalu.



"Diperkirakan 73.000 orang telah melarikan diri dari Sudan ke negara tetangga," tambah Mazou.

Ribuan warga negara asing telah melarikan diri dari negara itu ketika kekuatan Barat turun tangan untuk mengevakuasi warganya sendiri, sementara ribuan keluarga lokal lainnya telah mengambil risiko perjalanan berbahaya dari Ibu Kota Khartoum karena mereka harus berjuang sendiri.

Meski begitu banyak penduduk setempat tetap terjebak di rumah mereka, dengan kekurangan air, makanan, obat-obatan, dan listrik yang meningkatkan risiko krisis kemanusiaan, karena organisasi bantuan memprioritaskan distribusi bantuan medis ke rumah sakit yang terjebak dalam konflik.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
Militer Sudan Kuasai...
Militer Sudan Kuasai Istana Presiden di Khartoum
Pesawat Militer Sudan...
Pesawat Militer Sudan Jatuh di Tengah Perang Saudara, 10 Orang Tewas
Perang Saudara Sudan...
Perang Saudara Sudan Pecah di Pasar yang Ramai, 54 Tewas, 158 Terluka
Pesawat Bawa 21 Orang...
Pesawat Bawa 21 Orang Jatuh di Sudan Selatan, Hanya 1 yang Selamat
Tumpukan Senjata Uni...
Tumpukan Senjata Uni Emirat Arab Ditemukan di Gudang Sudan
7 Negara yang Menghukum...
7 Negara yang Menghukum Mati Pelaku LGBT
Rudal China Bisa Tenggelamkan...
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
5 Tradisi Unik Paskah...
5 Tradisi Unik Paskah di Dunia, dari Berburu Kelinci hingga Pohon Rokok
Rekomendasi
Peringatan Wafatnya...
Peringatan Wafatnya Isa Almasih, Ganjil-Genap di Jakarta Ditiadakan Hari Ini
RUU Penyiaran Dibahas:...
RUU Penyiaran Dibahas: Kadin Fasilitasi Dialog Multi-Pihak
2 Pati TNI Angkatan...
2 Pati TNI Angkatan Udara Pensiun, Nomor 1 Jebolan AAU 1988
Berita Terkini
Penembakan Massal Guncang...
Penembakan Massal Guncang Universitas Florida AS, Pelakunya Anak Polisi
44 menit yang lalu
Pangeran Arab Saudi...
Pangeran Arab Saudi Temui Khamenei untuk Pertama Kalinya, Sampaikan Surat Raja Salman
1 jam yang lalu
Militer Israel Akan...
Militer Israel Akan Duduki Wilayah Gaza, Lebanon, dan Suriah Tanpa Batas Waktu
2 jam yang lalu
Rusia: Jerman Terlibat...
Rusia: Jerman Terlibat Perang Jika Ukraina Gunakan Rudal Taurus!
2 jam yang lalu
Emir Qatar Tiba di Moskow,...
Emir Qatar Tiba di Moskow, Bertemu Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah
11 jam yang lalu
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
12 jam yang lalu
Infografis
10 Negara yang Memiliki...
10 Negara yang Memiliki Wilayah Paling Luas di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved