Jepang akan beberkan bukti soal radar China
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Jepang mengaku sedang mempertimbangkan untuk membeberkan bukti yang akan mendukung klaim mereka atas penguncian radar yang dilakukan China terhadap kapal Jepang, beberapa waktu lalu.
Sikap ini diambil, setelah China membantah bahwa mereka telah mengunci radar pada kapal Jepang. Insiden yang terjadi pada pekan lalu itu menandai titik kritis yang melibatkan Angkatan Laut kedua negara.
"Pemerintah sedang mempertimbangkan sejauh mana dan apa yang bisa diungkapkan," kata Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera, Sabtu (9/2/2013), seperti dikutip dari Japan Today.
Komentar itu muncul sehari setelah Perdana Menteri Shinzo Abe menuntut agar Beijing meminta maaf dan mengakui kalau insiden itu benar-benar terjadi.
Tokyo juga menuduh, bahwa pada pertengahan bulan lalu radar kapal perang China mengunci helikopter Jepang. Tahapan ini dikenal sebagai bagian dari tindakan untuk melepaskan tembakan.
Kementerian Pertahanan China pada Jumat (8/2/2013) membantah tuduhan Jepang yang menyebut sistem radar kapal perang Cina telah mengunci salah satu kapal Jepang.
"Pernyataan sisi Jepang menentang fakta-fakta yang ada. Jepang secara sepihak membuat informasi yang tidak benar kepada media publik dan pejabat senior pemerintah Jepang membuat pernyataan tidak bertanggung jawab, yang disebut 'ancaman China'," sebut pernyataan Kementerian Pertahanan China.
Pada kedua tanggal yang dituduhkan Jepang, yakni 19 dan 30 Januari, Kementerian Pertahanan China menyatakan, bahwa radar kapal-kapal China mempertahankan operasi normal dan radar pengunci tidak digunakan.
“Tokyo mengeluarkan pernyataan sembarangan dan menyesatkan opini publik internasional," lanjut pernyataan itu.
Sikap ini diambil, setelah China membantah bahwa mereka telah mengunci radar pada kapal Jepang. Insiden yang terjadi pada pekan lalu itu menandai titik kritis yang melibatkan Angkatan Laut kedua negara.
"Pemerintah sedang mempertimbangkan sejauh mana dan apa yang bisa diungkapkan," kata Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera, Sabtu (9/2/2013), seperti dikutip dari Japan Today.
Komentar itu muncul sehari setelah Perdana Menteri Shinzo Abe menuntut agar Beijing meminta maaf dan mengakui kalau insiden itu benar-benar terjadi.
Tokyo juga menuduh, bahwa pada pertengahan bulan lalu radar kapal perang China mengunci helikopter Jepang. Tahapan ini dikenal sebagai bagian dari tindakan untuk melepaskan tembakan.
Kementerian Pertahanan China pada Jumat (8/2/2013) membantah tuduhan Jepang yang menyebut sistem radar kapal perang Cina telah mengunci salah satu kapal Jepang.
"Pernyataan sisi Jepang menentang fakta-fakta yang ada. Jepang secara sepihak membuat informasi yang tidak benar kepada media publik dan pejabat senior pemerintah Jepang membuat pernyataan tidak bertanggung jawab, yang disebut 'ancaman China'," sebut pernyataan Kementerian Pertahanan China.
Pada kedua tanggal yang dituduhkan Jepang, yakni 19 dan 30 Januari, Kementerian Pertahanan China menyatakan, bahwa radar kapal-kapal China mempertahankan operasi normal dan radar pengunci tidak digunakan.
“Tokyo mengeluarkan pernyataan sembarangan dan menyesatkan opini publik internasional," lanjut pernyataan itu.
(esn)