Cegah Invasi China ke Kepulauan Sengketa, Jepang Gelar Latihan Militer
loading...
A
A
A
TOKYO - Dalam beberapa tahun terakhir, Tokyo menyuarakan kekhawatiran mengenai kegiatan Beijing di wilayah sengketa, terutama yang berkaitan Kepulauan Senkaku. China menyebut daerah itu sebagai Kepulauan Diaoyudao.
Pada November tahun ini, militer Jepang melakukan latihan jika terjadi perebutan militer atas Kepulauan Senkaku di Laut China Timur, yang berada di bawah kendali Jepang.
“Latihan itu melibatkan penjaga perbatasan dan unit polisi. Latihan dilakukan di satu pulau tak berpenghuni di lepas pantai Prefektur Nagasaki, yang menyerupai pulau Senkaku dalam relief dan fitur lainnya,” papar laporan Kyodo News, dilansir Sputnik pada Senin (27/12/2021).
Menurut laporan, Jepang khawatir wilayah ini dapat diduduki polisi maritim China, yang bertindak dengan kedok nelayan sipil.
Mereka berlatih mengusir pasukan asing dari Senkaku agar konflik tidak sempat meningkat menjadi bentrokan bersenjata skala penuh.
Baik Jepang dan China telah memperpanjang klaim teritorial mereka atas Kepulauan Senkaku.
Jepang menegaskan kedaulatannya atas pulau-pulau itu dimulai pada 1895, sementara China menunjuk pada 1783 dan 1785 berdasarkan peta Jepang yang menunjuk pulau-pulau itu sebagai wilayah China.
Setelah Perang Dunia II, Kepulauan Senkaku jatuh di bawah kendali Amerika Serikat dan kemudian diteruskan ke Jepang, pada 1972.
Jepang percaya klaim kedaulatan China atas pulau-pulau tersebut mengikuti penemuan mineral berharga di perairan mereka pada 1970-an.
Sengketa wilayah meningkat pada 2012, ketika pemerintah Jepang membeli tiga pulau dari lima pulau yang dimiliki pemilik swasta.
Pada November tahun ini, militer Jepang melakukan latihan jika terjadi perebutan militer atas Kepulauan Senkaku di Laut China Timur, yang berada di bawah kendali Jepang.
“Latihan itu melibatkan penjaga perbatasan dan unit polisi. Latihan dilakukan di satu pulau tak berpenghuni di lepas pantai Prefektur Nagasaki, yang menyerupai pulau Senkaku dalam relief dan fitur lainnya,” papar laporan Kyodo News, dilansir Sputnik pada Senin (27/12/2021).
Menurut laporan, Jepang khawatir wilayah ini dapat diduduki polisi maritim China, yang bertindak dengan kedok nelayan sipil.
Mereka berlatih mengusir pasukan asing dari Senkaku agar konflik tidak sempat meningkat menjadi bentrokan bersenjata skala penuh.
Baik Jepang dan China telah memperpanjang klaim teritorial mereka atas Kepulauan Senkaku.
Jepang menegaskan kedaulatannya atas pulau-pulau itu dimulai pada 1895, sementara China menunjuk pada 1783 dan 1785 berdasarkan peta Jepang yang menunjuk pulau-pulau itu sebagai wilayah China.
Setelah Perang Dunia II, Kepulauan Senkaku jatuh di bawah kendali Amerika Serikat dan kemudian diteruskan ke Jepang, pada 1972.
Jepang percaya klaim kedaulatan China atas pulau-pulau tersebut mengikuti penemuan mineral berharga di perairan mereka pada 1970-an.
Sengketa wilayah meningkat pada 2012, ketika pemerintah Jepang membeli tiga pulau dari lima pulau yang dimiliki pemilik swasta.
(sya)