Tunangan Yakin Rezim Saudi Tahu di Mana Jasad Khashoggi
Tunangan Yakin Rezim Saudi Tahu di Mana Jasad Khashoggi
A
A
A
LONDON - Tunangan Jamal Khashoggi, wartawan Arab Saudi yang dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, menuntut agar Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengungkap keberadaan jasad tunangannya.
Tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, menyampaikan hal itu saat berkunjung ke London. "Saya percaya bahwa rezim Saudi tahu di mana tubuhnya berada, mereka harus menjawab permintaan saya, karena ini bukan hanya permintaan seorang tunangan tetapi permintaan manusia dan Islam," katanya.
Wartawan pengkritik rezim Riyadh itu dibunuh di konsulat pada 2 Oktober lalu. Dia mendatangi konsulat untuk memperoleh dokumen perceraian dengan mantan istrinya. Dokumen itu dia butuhkan sebagai syarat untuk menikahi Cengiz.
Dalam sebuah acara penghormatan untuk Khashoggi, Cengiz meminta komunitas internasional untuk memastikan tidak ada penutupan atas kasus pembunuhan tunangannya.
"Saya ingin keadilan harus ditegakkan, tidak hanya bagi mereka yang membunuh Jamal tercinta saya, tetapi bagi mereka yang mengaturnya dan memberi perintah untuk itu. Pertanyaan-pertanyaan ini bukan hanya pertanyaan saya, jutaan orang juga meminta," paparnya.
"Saya ingin peran kepemimpinan politik dalam pembunuhan brutal ini terungkap," imbuh dia, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (30/10/2018).
Cengiz sejatinya bersama Khashoggi saat mendatangi konsulat. Namun, perempuan itu dicegah masuk dan diminta menunggu di luar. Menurut sumber keamanan Turki, di dalam konsulat itulah, Khashoggi dibunuh oleh tim algojo Riyadh yang terdiri dari 15 orang.
"Seandainya saja saya tahu apa yang akan terjadi, saya akan memasuki konsulat sendiri. Seandainya saja saya tahu bahwa ada orang-orang jahat haus darah, yang menunggu di dalam konsulat untuk Jamal-ku, saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk mencegahnya masuk."
Tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, menyampaikan hal itu saat berkunjung ke London. "Saya percaya bahwa rezim Saudi tahu di mana tubuhnya berada, mereka harus menjawab permintaan saya, karena ini bukan hanya permintaan seorang tunangan tetapi permintaan manusia dan Islam," katanya.
Wartawan pengkritik rezim Riyadh itu dibunuh di konsulat pada 2 Oktober lalu. Dia mendatangi konsulat untuk memperoleh dokumen perceraian dengan mantan istrinya. Dokumen itu dia butuhkan sebagai syarat untuk menikahi Cengiz.
Dalam sebuah acara penghormatan untuk Khashoggi, Cengiz meminta komunitas internasional untuk memastikan tidak ada penutupan atas kasus pembunuhan tunangannya.
"Saya ingin keadilan harus ditegakkan, tidak hanya bagi mereka yang membunuh Jamal tercinta saya, tetapi bagi mereka yang mengaturnya dan memberi perintah untuk itu. Pertanyaan-pertanyaan ini bukan hanya pertanyaan saya, jutaan orang juga meminta," paparnya.
"Saya ingin peran kepemimpinan politik dalam pembunuhan brutal ini terungkap," imbuh dia, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (30/10/2018).
Cengiz sejatinya bersama Khashoggi saat mendatangi konsulat. Namun, perempuan itu dicegah masuk dan diminta menunggu di luar. Menurut sumber keamanan Turki, di dalam konsulat itulah, Khashoggi dibunuh oleh tim algojo Riyadh yang terdiri dari 15 orang.
"Seandainya saja saya tahu apa yang akan terjadi, saya akan memasuki konsulat sendiri. Seandainya saja saya tahu bahwa ada orang-orang jahat haus darah, yang menunggu di dalam konsulat untuk Jamal-ku, saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk mencegahnya masuk."
(mas)
Explore More