Selfie Terakhir Blogger Cantik sebelum Yeti Airlines Jatuh Mengerikan

Senin, 16 Januari 2023 - 14:14 WIB
loading...
Selfie Terakhir Blogger Cantik sebelum Yeti Airlines Jatuh Mengerikan
Elena Banduro, travel blogger asal Rusia, menjadi salah satu dari 68 korban tewas dalam tragedi jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Nepal pada Minggu (15/1/2023). Foto/Facebook Elena Banduro
A A A
KATHMANDU - Seorang travel blogger asal Rusia dinyatakan sebagai salah satu korban tewas dalam kecelakaan mengerikan pesawat Yeti Airlines di Nepal.

Pesawat pembawa 72 orang itu jatuh dan menghantam jurang, dan dianggap sebagai tragedi pesawat terburuk di negara itu dalam hampir lima tahun terakhir.

Elena Banduro (33), blogger cantik yang juga manajer media sosial asal Moskow, secara teratur mem-posting tentang petualangan perjalanannya.



Dalam salah satu posting-an terakhirnya sebelum kematiannya yang tragis, dia dengan bersemangat membagikan selfie di pesawat nahas itu dengan caption: "Go to Nepal [Pergi ke Nepal]."
Selfie Terakhir Blogger Cantik sebelum Yeti Airlines Jatuh Mengerikan

Foto/viaEast 2 West News

Halaman Facebook dan Instagram Elena sejak itu dibanjiri dengan pesan belasungkawa di mana dia digambarkan sebagai "jiwa paling cerdas" dan "jiwa paling baik".

“Terbang tinggi, dan pergilah ke tempat-tempat yang kamu impikan,” tulis seorang teman di wall Facebook-nya.

"Istirahatlah dalam damai jiwa yang cantik," tulis temannya yang lain.

Menurut bio Facebook-nya, Elena adalah kepala pemasaran media sosial di sebuah perusahaan yang berbasis di Rusia bernama "МойОфис—My Office".



Dia juga sebelumnya memegang gelar spesialis hubungan masyarakat di perusahaan terpisah dengan akun media sosialnya yang diisi dengan petualangan perjalanan globalnya.

Pada bulan Oktober, perempuan berusia 33 tahun itu melakukan perjalanan ke Cagar Alam Kaukasus, sebuah cagar alam Rusia yang meliputi bagian Pegunungan Kaukasus Barat Laut yang bermedan berat, di mana dia berbagi foto-foto menakjubkan tentang pendakiannya.

Untuk perjalanan terakhirnya, dia menuju ke Nepal. Namun, Elena termasuk di antara empat orang Rusia yang tewas dalam penerbangan tersebut. Yang lainnya bernama Viktoria Altunina, Yuri Lugin dan Viktor Lagin.

Duta Besar Rusia untuk Nepal Alexei Novikov mengatakan dia saat ini terus berhubungan dengan pihak berwenang Nepal dan akan memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada kerabat orang-orang Rusia yang tewas.

Secara total, ada 72 orang di dalam pesawat turboprop ATR-72 tersebut, dilaporkan termasuk seorang warga Australia, ketika jatuh pada hari Minggu.



Laporan terbaru menyatakan semua kecualia empat dari 72 orang di dalam pesawat tersebut dipastikan tewas. Empat orang yang dinyatakan hilang masih dalam pencarian dan nasibnya belum bisa ditentukan.

Ratusan petugas penyelamat membantu menjelajahi lokasi dengan harapan menemukan orang-orang yang hilang masih hidup. Namun pencarian korban hilang dilaporkan telah dibatalkan.

Pesawat itu terbang dari Kathmandu ke pusat kota Pokhara ketika jatuh dan terbakar, mengirimkan asap hitam tebal ke langit.

Rekaman mengerikan telah muncul untuk menunjukkan saat-saat terakhir dari pesawat penumpang yang hancur sebelum jatuh.

Video, yang telah dibagikan di media sosial, menunjukkan apa yang dilaporkan sebagai pesawat Yeti Airlines terbang rendah menuju bangunan perumahan sebelum tiba-tiba berputar 90 derajat dan semakin rendah ke tanah.

Pesawat kemudian menghilang dari pandangan sebelum kamera diputar ke arah tanah. Lalu ada suara keras, diikuti dengan apa yang terdengar seperti jeritan.

Wartawan untuk BBC dan CNN, Wajahat Kazmi, membagikan rekaman itu dan berkata: "Momen-momen terakhir yang mengerikan dari kecelakaan pesawat ATR dari Nepal."

Juru bicara maskapai Sudarshan Bartaula mengatakan pesawat itu jatuh di antara bandara Pokhara lama dan baru di Nepal tengah.

Segera setelah kecelakaan itu, puing-puing itu terbakar dan petugas penyelamat berusaha memadamkan api. Demikian disampaikan pejabat setempat, Gurudutta Dhakal.

Arun Tamu, seorang warga setempat, mengatakan kepada Reuters bahwa dia menyaksikan momen-momen terakhir pesawat itu jatuh.

“Separuh dari pesawat ada di lereng bukit. Separuh lainnya telah jatuh ke jurang Sungai Seti," katanya.

“Responden sudah sampai di sana dan mencoba memadamkan api. Semua agen sekarang fokus untuk memadamkan api terlebih dahulu dan menyelamatkan para penumpang,” imbuh Dhakal.

ATR-72 milik Yeti Airlines berusia 15 tahun. Jenis pesawat Prancis/Italia populer di seluruh dunia dan terutama digunakan pada rute regional yang lebih pendek.

Sejak diperkenalkan pada tahun 1989, ATR-72 telah terlibat dalam 12 insiden fatal dengan sekitar 400 korban jiwa.

Uni Eropa telah melarang semua maskapai penerbangan Nepal dari wilayah udaranya karena masalah keamanan sejak 2013.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2006 seconds (0.1#10.140)