Kremlin Tak Terima Dituding Ingin Pecah Ukraina Seperti Korea

Senin, 09 Januari 2023 - 20:49 WIB
loading...
A A A
Pada bulan Mei tahun yang sama, keduanya didakwa melakukan pengkhianatan negara karena diduga menyerahkan rahasia Ukraina ke Rusia.

Kozak dilaporkan meninggalkan negara itu tidak lama kemudian. Medvedchuk ditempatkan di bawah tahanan rumah, dilaporkan melarikan diri tahun lalu, tetapi ditangkap dan kemudian dimasukkan dalam pertukaran tahanan dengan Rusia. Kiev menyita aset yang dimiliki kedua pria itu.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022, mengutip kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus Donetsk dan Luhansk di dalam negara Ukraina.

Protokol, yang ditengahi Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014. Mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”

Sesaat sebelum permusuhan pecah, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun.

September lalu, Donetsk dan Luhansk, serta Wilayah Kherson dan Zaporozhye, digabungkan ke dalam Rusia setelah referendum.

(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1456 seconds (0.1#10.140)