Protes Kartun Khamenei, Iran Tutup Institut Riset Prancis

Kamis, 05 Januari 2023 - 21:33 WIB
loading...
Protes Kartun Khamenei,...
Iran menutup lembaga riset Prancis sebagai bentuk protes atas kartun Ayatollah Khamenei di majalah satir Charlie Hebdo. Foto/Time
A A A
TEHERAN - Iran mengumumkan penutupan lembaga penelitian Prancis yang berbasis di Teheran pada Kamis (5/1/2023). Itu dilakukan sebagai protes terhadap kartun pemimpin tertinggi republik Islam Ayatollah Ali Khamenei yang diterbitkan oleh mingguan satir Prancis Charlie Hebdo .

"Kementerian mengakhiri kegiatan Institut Riset Prancis (IFRI) di Iran sebagai langkah pertama," kata Kementerian Luar Negeri Iran dalam sebuah pernyataan, sehari setelah Teheran memperingatkan Paris tentang konsekuensinya seperti dikutip dari France 24.

IFRI, yang berafiliasi dengan kementerian luar negeri Prancis, adalah lembaga sejarah dan arkeologi yang didirikan pada tahun 1983 setelah penggabungan Delegasi Arkeologi Prancis di Iran dan Institut Iranologi Prancis di Teheran.

Terletak di pusat Teheran, telah ditutup selama bertahun-tahun tetapi dibuka kembali di bawah kepresidenan 2013-2021 oleh presiden moderat Hassan Rouhani sebagai tanda hubungan bilateral yang menghangat.

Charlie Hebdo pada hari Rabu menerbitkan karikatur Khamenei untuk mendukung protes, dalam edisi khusus untuk memperingati serangan mematikan tahun 2015 di kantornya di Paris yang menewaskan 12 orang.

Majalah itu mengatakan menerbitkan karikatur dalam edisi khusus untuk memperingati serangan mematikan di kantornya di Paris pada 7 Januari 2015 oleh militan Islam, setelah mingguan itu menerbitkan kartun yang mengejek Nabi Muhammad.



Iran telah diguncang oleh aksi protes selama lebih dari tiga bulan yang dipicu oleh kematian 16 September dalam tahanan Mahsa Amini, 22, seorang Kurdi Iran yang ditangkap karena diduga melanggar kode berpakaian ketat negara untuk wanita.

"Tindakan menghina dan tidak senonoh dari sebuah publikasi Prancis dalam menerbitkan kartun melawan otoritas agama dan politik tidak akan berjalan tanpa tanggapan yang efektif dan tegas," tweet Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian sebagai tanggapan.

Kementerian Luar Negeri Iran juga telah memanggil duta besar Prancis Nicolas Roche.



Menanggapi tindakan diplomatik Iran, Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengatakan Teheran harus melihat apa yang terjadi di dalam negeri sebelum mengkritik Prancis.

Berbicara kepada LCI TV, Colonna mengatakan Iran yang mengejar kebijakan buruk melalui kekerasannya terhadap penduduknya dan penahanan warga negara Prancis.

"Mari kita ingat bahwa di Prancis kebebasan pers ada yang bertentangan dengan apa yang terjadi di Iran dan bahwa (kebebasan) ini diawasi oleh seorang hakim dalam kerangka peradilan independen, yang merupakan sesuatu yang tidak diragukan lagi tidak diketahui dengan baik oleh Iran," katanya.

Ia menambahkan bahwa tidak ada undang-undang penistaan agama di Prancis.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
Viral, Tubuh Warga Palestina...
Viral, Tubuh Warga Palestina Berterbangan saat Dibom Israel
Presiden Iran Pecat...
Presiden Iran Pecat Wapres gegara Asyik Liburan Mewah saat Rakyat Kesulitan Ekonomi
Rekomendasi
Rest Area Penuh, Kapolri...
Rest Area Penuh, Kapolri Usul Pemudik Bisa Keluar-Masuk Tol untuk Istirahat Tanpa Kena Biaya Tambahan
Trump Kenakan Tarif...
Trump Kenakan Tarif Impor 32% ke Indonesia, Ini yang Dilakukan BI
Pangeran Harry Ingin...
Pangeran Harry Ingin Menjauh dari Meghan Markle, tapi Tak Tahu ke Mana Harus Pergi
Berita Terkini
Pemerintah Israel Dukung...
Pemerintah Israel Dukung Pemukim Ilegal Usir Warga Palestina di Tepi Barat
2 jam yang lalu
Mesir Ajukan Usulan...
Mesir Ajukan Usulan Gencatan Senjata dan Pertukaran Tahanan Baru
5 jam yang lalu
Adakah Hubungan Gelap...
Adakah Hubungan Gelap Antara Raja Ganja Polandia dan Skandal Senjata Ukraina?
6 jam yang lalu
Video Serangan terhadap...
Video Serangan terhadap Petugas Medis Bulan Sabit Merah Ungkap Kebohongan Israel
7 jam yang lalu
Rabbi Dallas Penyebar...
Rabbi Dallas Penyebar Klaim Palsu Pemerkosaan Hamas Ditangkap karena Pelecehan Anak
8 jam yang lalu
Trump dan Presiden Suriah...
Trump dan Presiden Suriah akan Bertemu di Arab Saudi
9 jam yang lalu
Infografis
Negara-Negara Arab Kompak...
Negara-Negara Arab Kompak Menolak Bantu AS Serang Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved