6 Kota di AS Bisa Jadi Target Serangan Nuklir tapi Tak Ada yang Siap

Senin, 02 Januari 2023 - 12:10 WIB
loading...
A A A
Buddemeier menasihati manajer darurat tentang cara melindungi populasi dari serangan nuklir.

"Jika kita bisa memasukkan orang ke dalam, kita bisa mengurangi paparan mereka secara signifikan," ujar dia.

Skenario yang paling penting untuk dipersiapkan, menurut Redlener, bukanlah perang nuklir habis-habisan, melainkan satu ledakan nuklir seperti peluncuran rudal dari Korea Utara.

Saat ini, katanya, rudal Korea Utara mampu mencapai Alaska atau Hawaii, tetapi mereka dapat segera mencapai kota-kota di sepanjang Pantai Barat.

Sumber serangan lain bisa berupa perangkat nuklir yang dibuat, dibeli, atau dicuri oleh organisasi teroris.

Keenam kota yang diidentifikasi Redlener terdaftar sebagai area "Tingkat 1" oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, yang berarti kota tersebut dianggap sebagai tempat di mana serangan teroris akan menghasilkan kehancuran paling besar.

"Tidak ada kota yang aman," ungkap Redlener.

Dia menambahkan, "Di New York City, ledakan bom seukuran Hiroshima, atau bahkan yang sedikit lebih kecil, dapat menyebabkan antara 50.000 hingga 100.000 kematian, tergantung pada waktu dan di mana aksi itu terjadi dan ratusan ribu orang terluka."

Beberapa perkiraan bahkan lebih tinggi. Data dari Alex Wellerstein, sejarawan senjata nuklir di Stevens Institute of Technology, menunjukkan ledakan 15 kiloton (seperti yang terjadi di Hiroshima) akan mengakibatkan lebih dari 225.000 korban jiwa dan 610.000 korban luka-luka di New York City.

Dalam keadaan seperti itu, bahkan seluruh negara bagian New York tidak akan memiliki cukup tempat tidur rumah sakit untuk melayani yang terluka.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Sokong Rusia Melawan Ukraina, AS Cemas
Bodohnya AS, Kirim Senjata...
Bodohnya AS, Kirim Senjata ke Israel untuk Membunuh Warga Amerika di Palestina
AS Klaim Lebih dari...
AS Klaim Lebih dari 100 Target Houthi Sudah Dibom
Memanas, Beijing Sebut...
Memanas, Beijing Sebut Wapres AS JD Vance Bodoh Gara-gara Komentar tentang Petani China
Eks Jenderal Tertinggi...
Eks Jenderal Tertinggi Ukraina Ungkap Senjata Rahasia AS dalam Perang Melawan Rusia
Elon Musk ingin Trump...
Elon Musk ingin Trump Batalkan Tarif, Apa Alasannya?
Bersama Netanyahu, Trump...
Bersama Netanyahu, Trump Sebut Gaza Real Estat Luar Biasa dan Properti Tepi Laut
Misi Pencarian Baru...
Misi Pencarian Baru MH370 Ditangguhkan Hanya Beberapa Hari Setelah Dimulai
Ingat! Jemaah Umrah...
Ingat! Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Paling Lambat 29 April atau Kena Denda
Rekomendasi
Janibek Alimkhanuly...
Janibek Alimkhanuly Teror Canelo: Siapa Raja Sesungguhnya?
Parsel Lebaran Prabowo...
Parsel Lebaran Prabowo untuk Megawati Berisi Sayur-mayur
Tajikistan Atau Oman,...
Tajikistan Atau Oman, Potensi Lawan Timnas Indonesia U-17 di Perempat Final Piala Asia U-17
Berita Terkini
Ironis, Pasukan Otoritas...
Ironis, Pasukan Otoritas Palestina Tangkapi Demonstran Solidaritas Gaza di Tepi Barat
50 menit yang lalu
Bodohnya AS, Kirim Senjata...
Bodohnya AS, Kirim Senjata ke Israel untuk Membunuh Warga Amerika di Palestina
1 jam yang lalu
AS Klaim Lebih dari...
AS Klaim Lebih dari 100 Target Houthi Sudah Dibom
1 jam yang lalu
Memanas, Beijing Sebut...
Memanas, Beijing Sebut Wapres AS JD Vance Bodoh Gara-gara Komentar tentang Petani China
2 jam yang lalu
Pangeran Harry Klaim...
Pangeran Harry Klaim Dapat Ancaman Pembunuhan dari al-Qaeda
3 jam yang lalu
Siapa Saja Negara NATO...
Siapa Saja Negara NATO yang Halangi Kemenangan Israel dari Palestina?
3 jam yang lalu
Infografis
Iran: 2 Kapal Induk...
Iran: 2 Kapal Induk Nuklir AS Tak akan Berani Menyerang!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved