6 Kota di AS Bisa Jadi Target Serangan Nuklir tapi Tak Ada yang Siap
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kemungkinan bom nuklir akan menyerang satu kota di Amerika Serikat (AS) memang kecil, tetapi para ahli nuklir mengatakan kemungkinan itu tak bisa diabaikan.
Serangan nuklir di wilayah kota metropolitan besar adalah salah satu dari 15 skenario bencana yang Badan Manajemen Darurat Federal AS (FEMA) memiliki strategi darurat untuk menghadapinya.
Rencana badan tersebut melibatkan pengerahan responden pertama, menyediakan tempat berlindung segera bagi para pengungsi, dan mendekontaminasi korban yang telah terpapar radiasi.
Untuk warga biasa, FEMA memiliki beberapa saran sederhana: Masuk ke dalam, tetap di dalam, dan pantau terus.
Namun menurut pakar kesehatan masyarakat di Universitas Columbia Irwin Redlener yang berspesialisasi dalam kesiapsiagaan bencana, pedoman ini tidak cukup untuk mempersiapkan satu kota dari serangan nuklir.
"Tidak ada yurisdiksi tunggal di Amerika yang memiliki rencana yang memadai untuk menghadapi ledakan nuklir," papar dia, dilansir Business Insider.
Itu termasuk enam daerah perkotaan yang menurut Redlener adalah target serangan nuklir yang paling mungkin: New York, Chicago, Houston, Los Angeles (LA), San Francisco, dan Washington DC.
Kota-kota ini bukan hanya beberapa yang terbesar dan terpadat di negara ini, tetapi juga rumah bagi infrastruktur penting (seperti pembangkit energi, pusat keuangan, fasilitas pemerintah, dan sistem transmisi nirkabel) yang penting untuk keamanan AS.
Setiap kota memiliki situs web manajemen darurat yang memberi tahu warga tentang apa yang harus dilakukan dalam krisis, tetapi sebagian besar situs tersebut (kecuali LA dan New York) tidak secara langsung menyebutkan serangan nuklir.
Serangan nuklir di wilayah kota metropolitan besar adalah salah satu dari 15 skenario bencana yang Badan Manajemen Darurat Federal AS (FEMA) memiliki strategi darurat untuk menghadapinya.
Rencana badan tersebut melibatkan pengerahan responden pertama, menyediakan tempat berlindung segera bagi para pengungsi, dan mendekontaminasi korban yang telah terpapar radiasi.
Untuk warga biasa, FEMA memiliki beberapa saran sederhana: Masuk ke dalam, tetap di dalam, dan pantau terus.
Namun menurut pakar kesehatan masyarakat di Universitas Columbia Irwin Redlener yang berspesialisasi dalam kesiapsiagaan bencana, pedoman ini tidak cukup untuk mempersiapkan satu kota dari serangan nuklir.
"Tidak ada yurisdiksi tunggal di Amerika yang memiliki rencana yang memadai untuk menghadapi ledakan nuklir," papar dia, dilansir Business Insider.
Itu termasuk enam daerah perkotaan yang menurut Redlener adalah target serangan nuklir yang paling mungkin: New York, Chicago, Houston, Los Angeles (LA), San Francisco, dan Washington DC.
Kota-kota ini bukan hanya beberapa yang terbesar dan terpadat di negara ini, tetapi juga rumah bagi infrastruktur penting (seperti pembangkit energi, pusat keuangan, fasilitas pemerintah, dan sistem transmisi nirkabel) yang penting untuk keamanan AS.
Setiap kota memiliki situs web manajemen darurat yang memberi tahu warga tentang apa yang harus dilakukan dalam krisis, tetapi sebagian besar situs tersebut (kecuali LA dan New York) tidak secara langsung menyebutkan serangan nuklir.