Sebangku dengan Pembunuh Berantai, Penumpang Pesawat Ini Tampak Ketakutan
loading...
A
A
A
PARIS - Penumpang penerbangan Natal ke Paris , Prancis , mungkin tidak akan melupakan pengalaman ini seumur hidup saat mereka berada satu bangku pesawat dengan seorang pembunuh berantai .
Seorang pembunuh berantai yang dijuluki "The Serpent" terlihat terbang pulang ke Paris untuk merayakan Natal. Ia baru saja dibebaskan dari hukuman seumur hidup dari penjara dan penumpang yang satu pesawat dengannya pun tidak bisa menutupi ketakutannya.
Terpidana pembunuh Charles Sobhraj, tersangka dalam kematian setidaknya 20 turis di seluruh Asia pada tahun 1970-an, tiba di Paris sebagai orang bebas pada 24 Desember setelah dibebaskan dari hukuman seumur hidup di penjara Nepal.
Sobhraj, yang diyakini telah membunuh sedikitnya 20 orang di Afghanistan, India, Thailand, Turki, Nepal, Iran, dan Hong Kong antara tahun 1972 dan 1982, naik penerbangan Qatar Airlines pada Malam Natal.
Kisahnya menjadi subjek dari film dokumenter BBC dan Netflix berjudul "The Serpent", yang ditayangkan tahun lalu, dan dia pernah mengaku membunuh turis Barat di sekitar Asia.
Julukan "The Serpent" diberikan karena reputasinya yang licin untuk menghindari penangkapan, melarikan diri beberapa kali selama bertahun-tahun.
Tetapi setelah menjalani 20 tahun hukuman di balik jeruji besi, pria Prancis berusia 78 tahun itu akhirnya bebas dan dia memutuskan untuk terbang pulang buat merayakan Natal.
Dan foto-foto dirinya di pesawat, tampak bahwa penumpang yang duduk di sebelahnya begitu takut berada di dekat si pembunuh.
Hal ini ditanggapi oleh beberapa orang di media sosial.
Seorang pembunuh berantai yang dijuluki "The Serpent" terlihat terbang pulang ke Paris untuk merayakan Natal. Ia baru saja dibebaskan dari hukuman seumur hidup dari penjara dan penumpang yang satu pesawat dengannya pun tidak bisa menutupi ketakutannya.
Terpidana pembunuh Charles Sobhraj, tersangka dalam kematian setidaknya 20 turis di seluruh Asia pada tahun 1970-an, tiba di Paris sebagai orang bebas pada 24 Desember setelah dibebaskan dari hukuman seumur hidup di penjara Nepal.
Sobhraj, yang diyakini telah membunuh sedikitnya 20 orang di Afghanistan, India, Thailand, Turki, Nepal, Iran, dan Hong Kong antara tahun 1972 dan 1982, naik penerbangan Qatar Airlines pada Malam Natal.
Kisahnya menjadi subjek dari film dokumenter BBC dan Netflix berjudul "The Serpent", yang ditayangkan tahun lalu, dan dia pernah mengaku membunuh turis Barat di sekitar Asia.
Julukan "The Serpent" diberikan karena reputasinya yang licin untuk menghindari penangkapan, melarikan diri beberapa kali selama bertahun-tahun.
Tetapi setelah menjalani 20 tahun hukuman di balik jeruji besi, pria Prancis berusia 78 tahun itu akhirnya bebas dan dia memutuskan untuk terbang pulang buat merayakan Natal.
Dan foto-foto dirinya di pesawat, tampak bahwa penumpang yang duduk di sebelahnya begitu takut berada di dekat si pembunuh.
Hal ini ditanggapi oleh beberapa orang di media sosial.