Sebangku dengan Pembunuh Berantai, Penumpang Pesawat Ini Tampak Ketakutan

Minggu, 25 Desember 2022 - 13:22 WIB
loading...
Sebangku dengan Pembunuh...
Satu bangku pesawat dengan seorang pembunuh berantai, wajah penumpang pesawat ini tampak ketakutan. Foto/Daily Star
A A A
PARIS - Penumpang penerbangan Natal ke Paris , Prancis , mungkin tidak akan melupakan pengalaman ini seumur hidup saat mereka berada satu bangku pesawat dengan seorang pembunuh berantai .

Seorang pembunuh berantai yang dijuluki "The Serpent" terlihat terbang pulang ke Paris untuk merayakan Natal. Ia baru saja dibebaskan dari hukuman seumur hidup dari penjara dan penumpang yang satu pesawat dengannya pun tidak bisa menutupi ketakutannya.

Terpidana pembunuh Charles Sobhraj, tersangka dalam kematian setidaknya 20 turis di seluruh Asia pada tahun 1970-an, tiba di Paris sebagai orang bebas pada 24 Desember setelah dibebaskan dari hukuman seumur hidup di penjara Nepal.

Sobhraj, yang diyakini telah membunuh sedikitnya 20 orang di Afghanistan, India, Thailand, Turki, Nepal, Iran, dan Hong Kong antara tahun 1972 dan 1982, naik penerbangan Qatar Airlines pada Malam Natal.

Kisahnya menjadi subjek dari film dokumenter BBC dan Netflix berjudul "The Serpent", yang ditayangkan tahun lalu, dan dia pernah mengaku membunuh turis Barat di sekitar Asia.

Julukan "The Serpent" diberikan karena reputasinya yang licin untuk menghindari penangkapan, melarikan diri beberapa kali selama bertahun-tahun.

Tetapi setelah menjalani 20 tahun hukuman di balik jeruji besi, pria Prancis berusia 78 tahun itu akhirnya bebas dan dia memutuskan untuk terbang pulang buat merayakan Natal.



Dan foto-foto dirinya di pesawat, tampak bahwa penumpang yang duduk di sebelahnya begitu takut berada di dekat si pembunuh.

Hal ini ditanggapi oleh beberapa orang di media sosial.

Seseorang menulis: "Perhatikan teror di wajah penumpang yang duduk di sampingnya."

Dan yang lain diposting di Twitter: "Panggil saya pilih-pilih, tetapi maskapai mungkin harus bertanya kepada penumpang apakah mereka memilih untuk duduk di sebelah pembunuh berantai."

Yang ketiga berkomentar: "Para wanita tidak terlalu senang."

Berbicara kepada Associated Press setelah menyelesaikan perjalanannya ke Bandara Charles de Gaulle di Paris, dia berkata: “Saya baik-baik saja, saya senang. Kita akan makan siang.”



Iapertama kali ditangkap di New Delhi pada tahun 1976 dan dituduh membunuh dua turis dan mencuri perhiasan mereka. Dia dihukum karena pencurian tetapi dibebaskan dari pembunuhan.

Namunentah bagaimana, Sobhraj berhasil melarikan diri dari penjara keamanan maksimum. Ia membius penjaga penjara dengan kue ulang tahun berisi obat.

Kemudian, dia ditemukan di Thailand, di mana dia menghadapi 14 dakwaan pembunuhan, namun dia melarikan diri ke India sampai kasus Thailand berakhir pada tahun 1996 karena kedua negara tidak memiliki perjanjian ekstradisi.

Pada tahun 1997 ia dikirim dari India ke Prancis, tetapi melarikan diri setelah diketahui telah meracuni turis Prancis di India, sebelum akhirnya muncul kembali di Nepal pada tahun 2003.

Dia kemudian diperiksa tentang pembunuhan seorang backpacker asal Amerika dan Kanada yang belum terpecahkan, yang mayatnya ditemukan hangus di pinggiran Kathmandu.

Dia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman seumur hidup setahun kemudian.

Sobhraj sekarang menjadi orang bebas di tanah airnya di Prancis sekali lagi.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tentara Prancis Mulai...
Tentara Prancis Mulai Hengkang dari Senegal, Negara Bekas Jajahannya
5 Negara Calon Pemimpin...
5 Negara Calon Pemimpin Baru NATO Jika AS Keluar, Salah Satunya Berpenduduk Mayoritas Muslim
Jerman Ogah Memiliki...
Jerman Ogah Memiliki Senjata Nuklir, Pilih Andalkan Prancis dan Inggris
Akhir Dominasi Prancis...
Akhir Dominasi Prancis di Afrika, Macron Tarik Pasukan Militer dari Senegal
5 Negara NATO dengan...
5 Negara NATO dengan Militer Terkuat Jika Amerika Serikat Keluar, Siapa Saja?
10 Negara Paling Bersih...
10 Negara Paling Bersih di Dunia, Eropa Mendominasi
Kebaya Harus Distandardisasi
Kebaya Harus Distandardisasi
Macron Sebut Rusia Ancaman...
Macron Sebut Rusia Ancaman bagi Prancis dan Uni Eropa
290 Senjata Nuklir Prancis...
290 Senjata Nuklir Prancis Ingin Payungi Eropa, Efektifkah Melawan 5.889 Nuklir Rusia?
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
42 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara dengan Netizen...
5 Negara dengan Netizen Paling Tidak Sopan di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved