Dituduh Menista Nabi Muhammad, Ulama Sufi Dihukum Mati
loading...
A
A
A
Kabara, ulama Sufi dari Tarekat Qadiriyyah, berselisih dengan ulama lainnya di Nigeria utara, khususnya dari kalangan Salafi ultrakonservatif.
Ketidaksepakatan mereka berasal dari pendekatan Kabara terhadap sejarah dan teologi Islam, yang menurut mereka penuh dengan mitos, kebohongan, dan distorsi.
Lawan-lawan Kabara menuduhnya menghina para sahabat Nabi Muhammad, beberapa di antaranya dituduh Kabara berbohong tentang Nabi.
Sebelumnya, pada Agustus 2020, pengadilan Syariah di wilayah itu menjatuhkan hukuman mati kepada penyanyi Yahaya Aminu Sharif dari Tarekat Tijjaniyya atas lagu yang dia bagikan secara online yang dianggap menista Nabi Muhammad. Kasusnya sedang diadili ulang.
Abdul Nyass, seorang ulama Muslim Sufi Tijjaniyya, juga dijatuhi hukuman mati pada tahun 2015 atas tuduhan menista Nabi Muhammad dalam dakwahnya. Pelaksanaan hukuman belum dijalankan.
Pada bulan April, pengadilan Kano memenjarakan Mubarak Bala, seorang ateis, hingga 24 tahun karena posting online yang menista Nabi.
Ketidaksepakatan mereka berasal dari pendekatan Kabara terhadap sejarah dan teologi Islam, yang menurut mereka penuh dengan mitos, kebohongan, dan distorsi.
Lawan-lawan Kabara menuduhnya menghina para sahabat Nabi Muhammad, beberapa di antaranya dituduh Kabara berbohong tentang Nabi.
Sebelumnya, pada Agustus 2020, pengadilan Syariah di wilayah itu menjatuhkan hukuman mati kepada penyanyi Yahaya Aminu Sharif dari Tarekat Tijjaniyya atas lagu yang dia bagikan secara online yang dianggap menista Nabi Muhammad. Kasusnya sedang diadili ulang.
Abdul Nyass, seorang ulama Muslim Sufi Tijjaniyya, juga dijatuhi hukuman mati pada tahun 2015 atas tuduhan menista Nabi Muhammad dalam dakwahnya. Pelaksanaan hukuman belum dijalankan.
Pada bulan April, pengadilan Kano memenjarakan Mubarak Bala, seorang ateis, hingga 24 tahun karena posting online yang menista Nabi.
(min)