Faksi-faksi Palestina Peringatkan Jangan Pakai Genosida Gaza untuk Melawan Perlawanan

Jum'at, 28 Maret 2025 - 00:01 WIB
loading...
Faksi-faksi Palestina...
Para wanita Palestina berduka di samping jenazah orang-orang yang mereka cintai yang terbunuh dalam serangan Israel di kamp Jabalia, di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Kota Gaza, Gaza pada 26 Maret 2025. Foto/Dawoud Abo Alkas/Anadolu Agency
A A A
GAZA - Faksi-faksi Palestina memperingatkan agar tidak mengeksploitasi penderitaan warga Palestina di Gaza untuk "mendorong perlawanan".

Dalam pernyataan berjudul "Biarkan suara-suara berkumandang tinggi untuk menghentikan perang pemusnahan dan mengakhiri pengepungan," Faksi-faksi Aksi Nasional dan Islam yang mencakup semua faksi kecuali Fatah, mengatakan, "Kami mengikuti dengan saksama kemarahan publik yang meluas terhadap perang pemusnahan, rencana pemindahan, dan blokade total, termasuk penutupan penyeberangan."

Faksi-faksi tersebut menegaskan, "Dukungan mereka terhadap gerakan-gerakan rakyat ini dan solidaritas dengan tuntutan mereka untuk menghentikan perang dan membuka kembali penyeberangan."

Dengan dukungan Amerika Serikat (AS), rezim apartheid Israel telah melakukan tindakan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan lebih dari 164.000 korban Palestina, termasuk kematian dan cedera, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, selain lebih dari 14.000 orang hilang.

Sejak 2 Maret, Israel telah menutup sepenuhnya daerah kantong itu, melarang masuknya bantuan kemanusiaan, obat-obatan, dan tempat penampungan ke Gaza, yang secara efektif memberlakukan kebijakan kelaparan.

Faksi-faksi tersebut menambahkan, "Kami mengandalkan kesadaran rakyat kami dan pemahaman penuh mereka tentang niat pendudukan di balik perpanjangan perang, penolakan untuk terlibat dengan mediator, dan pelanggaran perjanjian gencatan senjata."

Tahap pertama gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel, yang dimediasi Mesir dan Qatar dengan dukungan AS, berakhir pada 1 Maret. Perjanjian tersebut mulai berlaku pada 19 Januari.

Sementara Hamas mematuhi ketentuan tahap pertama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang diburu Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, mengingkari dimulainya tahap kedua untuk menenangkan para ekstremis dalam koalisi berkuasa dan untuk menghindari diadili dalam kasus korupsi di Israel.

Faksi-faksi tersebut menyimpulkan, “Suara rakyat kita harus sampai ke seluruh dunia: kita sudah lelah dengan taktik penipuan Israel. Semua negara, organisasi, dan badan internasional harus campur tangan untuk mengakhiri kebijakan ini, yang harus dibayar mahal oleh rakyat kita.”

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
Israel Berencana Bongkar...
Israel Berencana Bongkar Kamp Pengungsi di Jenin dan Tulkarm Tepi Barat
Hamas: Perundingan dengan...
Hamas: Perundingan dengan Mediator Gencatan Senjata Gaza Intensif dalam Beberapa Hari Terakhir
Hamas Bantah Pernyataan...
Hamas Bantah Pernyataan Khaled Meshaal tentang Penyerahan Kekuasaan di Gaza
9 Orang Akan Dideportasi...
9 Orang Akan Dideportasi AS karena Bela Palestina
Israel Tampaknya akan...
Israel Tampaknya akan Setujui Proposal Mesir terkait Pembebasan Sandera
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar Diprediksi Bisa Mencapai 100 Ribu Jiwa
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
8 Cara Cegah Asam Urat...
8 Cara Cegah Asam Urat dan Kolesterol Tinggi Kambuh saat Lebaran, Jangan Kalap Makan!
Pramono Longgarkan Syarat...
Pramono Longgarkan Syarat Jadi Pasukan Oranye: Minimal Lulus SD, Pertimbangkan Hapus Batas Usia
Berita Terkini
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
1 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
2 jam yang lalu
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
3 jam yang lalu
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
4 jam yang lalu
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
5 jam yang lalu
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
6 jam yang lalu
Infografis
Asal Usul Gaza Palestina,...
Asal Usul Gaza Palestina, Kota Penting Sejak Zaman Romawi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved