Terungkap, Pasukan Khusus Ukraina Ada di Rusia Memandu Invasi Balik dengan Drone

Kamis, 08 Desember 2022 - 11:15 WIB
loading...
A A A
Pejabat itu, yang mencirikan serangan itu sebagai "kegagalan keamanan yang mengerikan" mengatakan potensi militer Rusia secara konsisten dilebih-lebihkan oleh Barat.

"Saya tidak lagi menganggap orang Rusia setinggi sepuluh kaki," kata pejabat itu.



Sementara itu, serangan pesawat tak berawak yang ditargetkan pada hari Selasa di lapangan terbang Rusia di wilayah perbatasan Kursk, membakar tangki penyimpanan minyak.

Roman Starovoyt, gubernur wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina, mengatakan di aplikasi perpesanan Telegram bahwa tidak ada korban yang dilaporkan setelah serangan hari Selasa, menambahkan bahwa api itu "terlokalisasi".

Serangan itu terjadi satu hari setelah serangan terhadap dua lapangan udara militer jauh di dalam wilayah Rusia yang menewaskan tiga tentara dan melukai empat lainnya.

Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan di lapangan terbang Dyagilevo di wilayah Ryazan dan lapangan terbang Engels di wilayah Saratov.

Wilayah Saratov setidaknya berjarak 600 km (370 mil) dari perbatasan Ukraina terdekat. Banyak komentator dan analis berpendapat bahwa ini berarti pasukan Ukraina mampu menyerang Moskow.

Kantor berita Reuters mengutip analis militer Ukraina Serhiy Zgurets yang mengatakan bahwa lapangan udara Dyagilevo dan Engels yang diserang pada hari Senin adalah satu-satunya fasilitas yang mampu melayani pesawat pengebom nuklir yang sepenuhnya digunakan untuk melancarkan serangan ke Ukraina.

Lapangan terbang Engels adalah rumah bagi beberapa pesawat pengebom strategis berkemampuan nuklir besar Rusia; Tu-95 dan Tu-160.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1200 seconds (0.1#10.140)