Mengenal Xinjiang, Provinsi di China dengan Populasi Muslim Terbanyak
loading...
A
A
A
XINJIANG - Salah satu negara kuat di dunia adalah China. Negeri Panda itu memiliki 31 provinsi, daerah otonom, dan kota besar yang berada di bawah administrasi langsung pemerintah pusat.
Dari banyaknya provinsi tersebut, Xinjiang adalah provinsi yang menarik lantaran mempunyai populasi Muslim terbanyak di China.
Diketahui, Islam menjadi agama minoritas di China. Data yang dihimpun tim Litbang MPI dari CFR (Council of Foreign Relations), agnostik adalah kepercayaan yang paling banyak dianut dengan persentase 31,8% dari populasi China.
Di posisi selanjutnya, ada agama tradisional China (30,8%), Buddha (16,6%), Kristen (7,4%), dan Islam dengan jumlah penganut 1,8%.
Xinjiang sendiri merupakan rumah bagi 26 juta orang dengan sekitar 58% warganya merupakan penganut Islam.
Etnis terbesar yang menempati Xinjiang adalah Uighur, ditambah Kazakh, Hui, Kyrgyz, dan etnis muslim lainnya. Untuk etnis Uighur sendiri, jumlahnya mencapai 12 juta orang.
Dahulu, masyarakat China biasa menyebut Xinjiang dengan Xiyu, yang berarti wilayah Barat. Namun seiring dengan berjalannya waktu, wilayah ini dikenal dengan sebutan Xinjiang atau Perbatasan Baru.
Hal ini terjadi usai Xiyu dianeksasi oleh Dinasti Manchu pada abad ke-18. Provinsi ini berada di wilayah pegunungan yang relatif sepi dan terjal.
Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai penggembala dan petani.
Di bidang kebudayaan, UNESCO mencatatkan muqam Uighur sebagai warisan budaya tak benda sejak tahun 2006.
Muqam sendiri merupakan kesenian yang berisi berbagai unsur, seperti tarian, lagu, dan musik rakyat yang memiliki beragam irama.
Sebagian besar lirik lagunya dibuat oleh seniman klasik Uighur. Lagu yang dibawakan berisi kehidupan masyarakat Uighur masa kini.
Mengutip jurnal yang dipublikasikan dalam 3rd International Conference on Art Studies tahun 2019 dengan judul “Study on China’s Uyghur Twelve in the Past 40 Years of Reform and Opening up” karya Nurbiye Imin, Rehemitulla Tudaji, dan Osman Juma, muqam layak disebut sebagai harta karun kebudayaan China, yang sudah ada sejak puluhan tahun.
Muqam dipengaruhi oleh 19 negara dan daerah di garis perbatasan Asia, Afrika, dan Eropa. Masing-masing negara memiliki nama tersendiri untuk muqam.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa setidaknya ada 19 muqam di dunia ini, yang berasal dari berbagai negara berbeda.
Jika berkunjung ke Xinjiang, wajib mengunjungi beberapa objek wisata yang cukup terkenal dan memanjakan mata di wilayah tersebut.
Contohnya adalah The Pearl of Tianshan Mountain, Gurun Gobi, dan Danau Sayram. Sebaiknya, wisatawan mengunjungi Xinjiang pada bulan Maret sampai Mei, di musim semi.
Sebab, bunga-bunga indah banyak bermekaran di provinsi itu ketika masuk musim semi. Salah satu bunga yang banyak terlihat di Xinjiang adalah lavender.
Selain pada musim semi, waktu cocok lainnya untuk bepergian ke Xinjiang adalah di bulan Agustus sampai Oktober. Pada waktu-waktu tersebut, wilayah Xinjiang tengah memasuki musim gugur.
Tentu saja, pemandangan di pegunungan, danau, bahkan hutan akan tersaji dengan sangat indah, khas pemandangan musim gugur.
Dari banyaknya provinsi tersebut, Xinjiang adalah provinsi yang menarik lantaran mempunyai populasi Muslim terbanyak di China.
Diketahui, Islam menjadi agama minoritas di China. Data yang dihimpun tim Litbang MPI dari CFR (Council of Foreign Relations), agnostik adalah kepercayaan yang paling banyak dianut dengan persentase 31,8% dari populasi China.
Di posisi selanjutnya, ada agama tradisional China (30,8%), Buddha (16,6%), Kristen (7,4%), dan Islam dengan jumlah penganut 1,8%.
Xinjiang sendiri merupakan rumah bagi 26 juta orang dengan sekitar 58% warganya merupakan penganut Islam.
Etnis terbesar yang menempati Xinjiang adalah Uighur, ditambah Kazakh, Hui, Kyrgyz, dan etnis muslim lainnya. Untuk etnis Uighur sendiri, jumlahnya mencapai 12 juta orang.
Dahulu, masyarakat China biasa menyebut Xinjiang dengan Xiyu, yang berarti wilayah Barat. Namun seiring dengan berjalannya waktu, wilayah ini dikenal dengan sebutan Xinjiang atau Perbatasan Baru.
Hal ini terjadi usai Xiyu dianeksasi oleh Dinasti Manchu pada abad ke-18. Provinsi ini berada di wilayah pegunungan yang relatif sepi dan terjal.
Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai penggembala dan petani.
Di bidang kebudayaan, UNESCO mencatatkan muqam Uighur sebagai warisan budaya tak benda sejak tahun 2006.
Muqam sendiri merupakan kesenian yang berisi berbagai unsur, seperti tarian, lagu, dan musik rakyat yang memiliki beragam irama.
Sebagian besar lirik lagunya dibuat oleh seniman klasik Uighur. Lagu yang dibawakan berisi kehidupan masyarakat Uighur masa kini.
Mengutip jurnal yang dipublikasikan dalam 3rd International Conference on Art Studies tahun 2019 dengan judul “Study on China’s Uyghur Twelve in the Past 40 Years of Reform and Opening up” karya Nurbiye Imin, Rehemitulla Tudaji, dan Osman Juma, muqam layak disebut sebagai harta karun kebudayaan China, yang sudah ada sejak puluhan tahun.
Muqam dipengaruhi oleh 19 negara dan daerah di garis perbatasan Asia, Afrika, dan Eropa. Masing-masing negara memiliki nama tersendiri untuk muqam.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa setidaknya ada 19 muqam di dunia ini, yang berasal dari berbagai negara berbeda.
Jika berkunjung ke Xinjiang, wajib mengunjungi beberapa objek wisata yang cukup terkenal dan memanjakan mata di wilayah tersebut.
Contohnya adalah The Pearl of Tianshan Mountain, Gurun Gobi, dan Danau Sayram. Sebaiknya, wisatawan mengunjungi Xinjiang pada bulan Maret sampai Mei, di musim semi.
Sebab, bunga-bunga indah banyak bermekaran di provinsi itu ketika masuk musim semi. Salah satu bunga yang banyak terlihat di Xinjiang adalah lavender.
Selain pada musim semi, waktu cocok lainnya untuk bepergian ke Xinjiang adalah di bulan Agustus sampai Oktober. Pada waktu-waktu tersebut, wilayah Xinjiang tengah memasuki musim gugur.
Tentu saja, pemandangan di pegunungan, danau, bahkan hutan akan tersaji dengan sangat indah, khas pemandangan musim gugur.
(sya)