Mantan Presiden Rusia Ejek UE Habis-habisan karena Hapus Data Korban Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Penyensoran sendiri dilakukan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen setelah dia menghapus tweet yang menyebutkan jumlah korban di Ukraina.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menganggap tindakan Ursula von der Leyen itu adalah tindakan "memalukan".
Ejekan Medvedev muncul pada Rabu (30/11/2022). Dia menambahkan tindakan Uni Eropa (UE) tersebut menunjukkan blok tersebut hanyalah boneka Amerika Serikat (AS).
"Jelas 'Bibi Ursula' ditampar kepalanya oleh bosnya di Washington," ujar Medvedev dalam posting di VK.
Dia menambahkan, “Sepertinya sakit juga. Itu terlihat sangat memalukan.”
“Tidak ada UE, hanya ada negara bagian (AS) ke-51,” papar Medvedev.
Presiden badan eksekutif Uni Eropa telah mengklaim dalam pidatonya bahwa 100.000 tentara Ukraina tewas dalam pertempuran sejauh ini, bersama dengan 20.000 warga sipil.
Namun, segera setelah itu, tweet tentang hal itu di akun von der Leyen menghilang secara misterius.
Referensi juga dihapus dari transkrip pidato di situs web resmi Komisi Eropa, dan diedit dari video yang dibagikan Komisi Eropa di media sosial lagi.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menganggap tindakan Ursula von der Leyen itu adalah tindakan "memalukan".
Ejekan Medvedev muncul pada Rabu (30/11/2022). Dia menambahkan tindakan Uni Eropa (UE) tersebut menunjukkan blok tersebut hanyalah boneka Amerika Serikat (AS).
"Jelas 'Bibi Ursula' ditampar kepalanya oleh bosnya di Washington," ujar Medvedev dalam posting di VK.
Dia menambahkan, “Sepertinya sakit juga. Itu terlihat sangat memalukan.”
“Tidak ada UE, hanya ada negara bagian (AS) ke-51,” papar Medvedev.
Presiden badan eksekutif Uni Eropa telah mengklaim dalam pidatonya bahwa 100.000 tentara Ukraina tewas dalam pertempuran sejauh ini, bersama dengan 20.000 warga sipil.
Namun, segera setelah itu, tweet tentang hal itu di akun von der Leyen menghilang secara misterius.
Referensi juga dihapus dari transkrip pidato di situs web resmi Komisi Eropa, dan diedit dari video yang dibagikan Komisi Eropa di media sosial lagi.