Paus Francis: Pusat Migran di Libya Mirip Kamp Konsentrasi

Rabu, 08 Juli 2020 - 18:47 WIB
loading...
Paus Francis: Pusat...
Paus Francis. Foto/Taiwan News
A A A
VATICAN CITY - Paus Francis menyebut pusat-pusat penahanan migran di Libya mirip seperti kamp-kamp konsentrasi. Ia lantas mengatakan dunia hanya diberikan versi "suling" tentang bagaimana sebenarnya kehidupan neraka bagi orang-orang yang tinggal di sana.

Paus, yang di masa lalu menyerukan agar kamp-kamp itu ditutup, membuat komentarnya dalam homilinya selama Misa untuk menandai ulang tahun ketujuh perjalanannya ke pulau Italia Lampedusa, tempat pendaratan bagi banyak migran yang membuat persimpangan berbahaya dari Afrika Utara.

Berangkat dari pidatonya yang sudah dipersiapkan, ia ingat bagaimana seorang penerjemah menerjemahkan percakapannya dengan seorang migran tujuh tahun lalu, hanya memberinya versi "suling" dari apa yang sebenarnya dikatakan oleh migran itu.(Baca: Malaysia Marah dengan Video Al Jazeera soal Penangkapan Massal Migran )

"Inilah yang terjadi hari ini di Libya. Mereka memberi kita versi suling," kata Francis, yang telah menjadikan pembelaan para migran sebagai bagian utama dari kepausannya yang berusia tujuh tahun.

"Ya, ada perang (di Libya) dan kami tahu itu buruk, tetapi Anda tidak bisa membayangkan neraka bahwa orang-orang tinggal di sana di lagers of detention," imbuhnya seperti dilansir dari Reuters, Rabu (8/7/2020).

Lager adalah singkatan dari kata Jerman 'Konzentrationslager', atau kamp konsentrasi.

"Semua orang memiliki harapan ketika mereka menyeberangi laut," kata Paus Francis.

Menurut PBB ribuan pengungsi dan migran ditahan di sekitar 20 fasilitas penahanan resmi di Libya, beberapa dikontrol oleh kelompok-kelompok bersenjata, serta beberapa yang tidak diketahui di pusat-pusat kumuh yang dikelola oleh para penyelundup.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan sejumlah pelanggaran, termasuk pemukulan dan kerja paksa, banyak terjadi di pusat-pusat penahanan.

Tahanan di kamp-kamp Libya termasuk mereka yang pergi dengan kapal ke Eropa dan dibawa kembali oleh Penjaga Pantai Libya yang didukung Uni Eropa, kata Komisaris Tinggi untuk Pengungsi (UNHCR).(Baca: Penjaga Pantai Turki Selamatkan 35 Migran dari Perahu Tenggelam )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1999 seconds (0.1#10.140)