Paus Fransiskus Kecam Pengeboman Israel di Gaza: Tolong, Lihat Mayat Anak-anak, Itu Buruk!
loading...
A
A
A
ROMA - Paus Fransiskus mengecam pengeboman militer Israel di Gaza, termasuk terhadap sekolah, yang mengakibatkan kematian anak-anak Palestina. Dia menyebutnya sebagai pemandangan buruk.
Dalam penerbangan kembali ke Roma dari Singapura, pemimpin Vatikan tersebut menyatakan keraguan bahwa Israel atau Hamas, yang sekarang berperang selama sebelas bulan, berusaha untuk mengakhiri konflik.
"Saya menyesal harus mengatakan ini," kata Paus Fransiskus. "Tetapi saya tidak berpikir bahwa mereka mengambil langkah-langkah untuk berdamai,” katanya lagi, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (15/9/2024).
Paus Fransiskus berbicara dalam konferensi pers dengan wartawan setelah tur 12 hari yang melelahkan di Asia Tenggara dan Oseania. Dia mengaku sudah berbicara melalui telepon dengan anggota paroki Katolik di Gaza setiap hari. "Mereka mengatakan hal-hal buruk dan sulit kepada saya,” ujarnya.
"Tolong, ketika Anda melihat mayat anak-anak yang terbunuh, ketika Anda melihat bahwa, dengan anggapan bahwa beberapa gerilyawan ada di sana, sebuah sekolah dibom, itu buruk," kata Paus berusia 87 tahun tersebut. "Itu buruk,” katanya lagi.
Pemimpin umat Katolik ini, yang telah mendukung seruan untuk gencatan senjata dalam perang Gaza dan pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, mengatakan; "Kadang-kadang saya pikir ini adalah perang yang terlalu berlebihan.”
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada Kamis lalu bahwa perang tersebut telah membuat ekonomi Gaza hancur.
Paus Fransiskus berbicara tentang berbagai masalah lain selama konferensi pers selama 40 menit. Dia mengkritik kebijakan mantan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris, dan mengatakan umat Katolik AS harus "memilih kejahatan yang lebih kecil" ketika mereka memberikan suara pada pemilu AS bulan November, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Dalam penerbangan kembali ke Roma dari Singapura, pemimpin Vatikan tersebut menyatakan keraguan bahwa Israel atau Hamas, yang sekarang berperang selama sebelas bulan, berusaha untuk mengakhiri konflik.
"Saya menyesal harus mengatakan ini," kata Paus Fransiskus. "Tetapi saya tidak berpikir bahwa mereka mengambil langkah-langkah untuk berdamai,” katanya lagi, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (15/9/2024).
Paus Fransiskus berbicara dalam konferensi pers dengan wartawan setelah tur 12 hari yang melelahkan di Asia Tenggara dan Oseania. Dia mengaku sudah berbicara melalui telepon dengan anggota paroki Katolik di Gaza setiap hari. "Mereka mengatakan hal-hal buruk dan sulit kepada saya,” ujarnya.
"Tolong, ketika Anda melihat mayat anak-anak yang terbunuh, ketika Anda melihat bahwa, dengan anggapan bahwa beberapa gerilyawan ada di sana, sebuah sekolah dibom, itu buruk," kata Paus berusia 87 tahun tersebut. "Itu buruk,” katanya lagi.
Pemimpin umat Katolik ini, yang telah mendukung seruan untuk gencatan senjata dalam perang Gaza dan pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, mengatakan; "Kadang-kadang saya pikir ini adalah perang yang terlalu berlebihan.”
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada Kamis lalu bahwa perang tersebut telah membuat ekonomi Gaza hancur.
Paus Fransiskus berbicara tentang berbagai masalah lain selama konferensi pers selama 40 menit. Dia mengkritik kebijakan mantan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris, dan mengatakan umat Katolik AS harus "memilih kejahatan yang lebih kecil" ketika mereka memberikan suara pada pemilu AS bulan November, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
(mas)