Ini Alasan Israel Takut pada Kelompok Baru Pejuang Palestina Sarang Singa
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Judul berita utama di surat kabar Israel, Jerusalem Post, hanya menceritakan sebagian dari kisah: "Sarang Singa, Kelompok Palestina Lainnya Bikin Sakit Kepala Tanpa Akhir untuk Israel dan Otoritas Palestina."
Memang benar bahwa baik pemerintah Israel dan Otoritas Palestina (PA) sama-sama khawatir tentang prospek pemberontakan bersenjata yang meluas di Tepi Barat.
Brigade baru The Lions' Den atau Sarang Singa yang berbasis di Nablus adalah pusat dari gerakan yang dipimpin para pemuda berusia 20-an tahun.
Namun, perlawanan bersenjata yang berkembang di Tepi Barat menyebabkan lebih dari sekadar “sakit kepala” bagi Israel dan Otoritas Palestina.
“Jika fenomena ini terus berkembang, hal itu dapat mengancam keberadaan PA, sementara menempatkan Israel di depan pilihan yang paling sulit sejak invasi kota-kota besar Tepi Barat Palestina pada 2002,” ungkap Dr Ramzy Baroud dalam analisa di Middle East Monitor.
Meskipun komandan militer Israel terus melemahkan kekuatan kelompok yang baru terbentuk itu, mereka tampaknya tidak memiliki gagasan yang jelas mengenai akar, pengaruh, dan dampaknya di masa depan.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengklaim Sarang Singa adalah "kelompok 30 anggota", yang pada akhirnya akan dicapai dan dihilangkan. "Kami akan meletakkan tangan kami pada teroris," ujar dia.
Sarang Singa, bagaimanapun, bukanlah kasus yang terisolasi, tetapi bagian dari fenomena yang lebih besar yang mencakup Brigade Nablus, Brigade Jenin dan kelompok lain, yang sebagian besar berlokasi di Tepi Barat bagian utara.
Memang benar bahwa baik pemerintah Israel dan Otoritas Palestina (PA) sama-sama khawatir tentang prospek pemberontakan bersenjata yang meluas di Tepi Barat.
Brigade baru The Lions' Den atau Sarang Singa yang berbasis di Nablus adalah pusat dari gerakan yang dipimpin para pemuda berusia 20-an tahun.
Namun, perlawanan bersenjata yang berkembang di Tepi Barat menyebabkan lebih dari sekadar “sakit kepala” bagi Israel dan Otoritas Palestina.
“Jika fenomena ini terus berkembang, hal itu dapat mengancam keberadaan PA, sementara menempatkan Israel di depan pilihan yang paling sulit sejak invasi kota-kota besar Tepi Barat Palestina pada 2002,” ungkap Dr Ramzy Baroud dalam analisa di Middle East Monitor.
Meskipun komandan militer Israel terus melemahkan kekuatan kelompok yang baru terbentuk itu, mereka tampaknya tidak memiliki gagasan yang jelas mengenai akar, pengaruh, dan dampaknya di masa depan.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengklaim Sarang Singa adalah "kelompok 30 anggota", yang pada akhirnya akan dicapai dan dihilangkan. "Kami akan meletakkan tangan kami pada teroris," ujar dia.
Sarang Singa, bagaimanapun, bukanlah kasus yang terisolasi, tetapi bagian dari fenomena yang lebih besar yang mencakup Brigade Nablus, Brigade Jenin dan kelompok lain, yang sebagian besar berlokasi di Tepi Barat bagian utara.