USS Gerald R Ford, Kapal Induk Tercanggih AS Rp199 Triliun tapi Tanpa Jet Siluman F-35

Rabu, 12 Oktober 2022 - 01:00 WIB
loading...
USS Gerald R Ford, Kapal Induk Tercanggih AS Rp199 Triliun tapi Tanpa Jet Siluman F-35
USS Gerald R Ford, kapal induk tercanggih dan termahal Angkatan Laut AS. Namun, kapal ini belum bisa membawa jet tempur siluman F-35. Foto/US Navy
A A A
WASHINGTON - USS Gerald R Ford yang menjalani pengerahan perdanatercatat sebagai kapal induk tercanggih dan termahal yang dimiliki Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) . Ia dikerahkan lima tahun setelah masuk layanan Angkatan Laut dan 15 setelah dinamai.

Pengerahan singkat ke Atlantik diharapkan untuk menguji lebih lanjut sistem yang menunda debutnya. Kapal induk dan kelompok penyerangnya akan berlatih dengan delapan Angkatan Laut negara NATO lainnya.

"Kami sudah tahu semua ini berfungsi, dan sekarang kami ingin menggunakannya," kata Kapten Paul Lanzilotta, komandan USS Gerald R Ford, kepada wartawan yang mengunjungi kapal tersebut, seperti dikutip CBS News, Selasa (11/10/2022).



USS Gerald R Ford menghadapi beberapa penundaan terkait dengan beberapa dari 23 teknologi baru yang dibawanya.

Secara khusus, masalah teknik dan perangkat lunak menghentikan sertifikasi lift senjata yang digunakan untuk membawa bom dan rudal untuk dimuat ke jet dan ketapel yang meluncurkan pesawat dari kapal induk.

Ia adalah kapal induk pertama yang menggunakan sistem ketapel elektromagnetik alih-alih sistem tenaga uap tradisional. Sistem baru ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penerbangan sebesar 33%, memperpanjang umur pesawat dan menangani pesawat yang lebih berat, seperti drone canggih.

"Tentu saja di permukaan laut, ini akan menjadi kapal perang paling kuat yang pernah dibawa Angkatan Laut kita, mungkin Angkatan Laut mana pun," kata Kapten Lanzilotta.

Label harga USD13 miliar (lebih dari Rp199,1 triliun) juga menjadikan USS Gerald Ford kapal perang paling mahal dalam sejarah Angkatan Laut.

Awalnya, kapal induk ini diproyeksikan menelan biaya USD10,5 miliar, tetapi masalah dengan teknologi canggih meningkatkan biaya dan menunda peluncuran perdananya selama empat tahun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1041 seconds (0.1#10.140)