Tragisnya Demonstran Iran Nika Shahkarami: Dipulangkan Tak Bernyawa, Keluarganya Diancam

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 07:57 WIB
loading...
Tragisnya Demonstran Iran Nika Shahkarami: Dipulangkan Tak Bernyawa, Keluarganya Diancam
Nika Shahkarami (16), demonstran Iran hilang seminggu dan dipulangkan dalam kondisi tak bernyawa. Foto/shethepeople.tv
A A A
TEHERAN - Nika Shahkarami (16), gadis remaja Iran , menjadi ikon baru dalam demo anti-jilbab setelah kematian Mahsa Amini . Remaja itu hilang selama seminggu setelah ikut demo di ibu kota dan dipulangkan dalam kondisi tak bernyawa.

Tak hanya itu, keluarga dari Nika Shahkarami diancam pihak berwenang agar membuat pengakuan bahwa gadis itu tewas karena bunuh diri.

Gadis remaja itu ambil bagian dalam protes atas nasib Mahsa Amini (22), wanita Kurdi Iran yang tewas tiga hari setelah ditangkap polisi moral di Teheran bulan lalu.



Mahsa Amini ditangkap atas tuduhan mengenakan jilbab secara tidak pantas. Dia meninggal setelah terbaring koma. Para aktivis menuduh polisi moral memukulinya hingga koma.

Namun, dokter forensik Iran dalam pengumumannya kemarin mengatakan Mahsa Amini meninggal karena sakit dan bukan karena pukulan.

Kantor berita Tasnim melaporkan Nika Shahkarami hilang selama seminggu setelah ikut demo di Teheran pada 20 September. Dia kemudian ditemukan di sebuah jalan di Teheran dalam kondisi sudah meninggal dan dipulangkan ke keluarganya.

Keluarganya belum menerima pemberitahuan resmi tentang bagaimana gadis remaja itu meninggal.

Para aktivis Iran yang berbasis di luar negeri mengeklaim Nika Shahkarami meninggal di dalam tahanan polisi. Klaim itu menyebabkan fotonya beredar secara online dan namanya digunakan sebagai tanda pagar (tagar) dalam posting di media sosial yang terkait dengan gerakan protes di Iran.

Namun, pihak berwenang Iran telah membantah melakukan kesalahan.

Dalam sebuah video yang dikirim pada hari Kamis ke media oposisi yang berbasis di luar negeri, ibu Nika, Nasrin Shahkarami, menuduh pihak berwenang membunuh putrinya dan menggunakan ancaman untuk memaksanya mengakui bahwa kematian putrinya meninggal karena bunuh diri.

"Saya melihat tubuh putri saya sendiri," kata Nasrin Shahkarami dalam sebuah video yang dikirim pada hari Kamis ke Radio Farda, sebuah outlet media yang didanai Amerika Serikat.

"Bagian belakang kepalanya menunjukkan dia telah mengalami pukulan yang sangat parah karena tengkoraknya telah runtuh. Begitulah cara dia dibunuh."

Nasrin Shahkarami mengatakan kerabat lainnya juga dipaksa untuk membuat pengakuan bahwa gadis itu bunuh diri .

Paman Nika Shahkarami, Mohsen dan bibinya; Atash, ditahan oleh pihak berwenang setelah Atash mem-posting pesan online tentang kematian keponakannya dan berbicara kepada media.

Pada Rabu malam, media pemerintah menyiarkan wawancara dengan Atash, mengatakan bahwa Nika tewas "jatuh dari gedung".

BBC melaporkan bahwa paman Nika Shahkarami terlihat di televisi berbicara menentang kerusuhan ketika seseorang sepertinya berbisik kepadanya: "Katakan, bajingan."

BBC Persian mengutip sumber yang dekat dengan keluarga korban yang mengatakan wawancara itu dilakukan "setelah interogasi intens dan diancam bahwa anggota keluarga lainnya akan dibunuh".

Menurut sumber tersebut, pernyataan yang disiarkan televisi direkam sebelum dirilis.

Kematian Nika Shahkarami telah menambah kemarahan para pengguna media sosial di Iran.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1074 seconds (0.1#10.140)