Kirim Pasukan ke Perbatasan, Lukashenko Tuding Ukraina Lakukan Provokasi
loading...
A
A
A
MINSK - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menuduh negara tetangganya, Ukraina, mengirim 15.000 tentara ke daerah perbatasan untuk membangun pertahanan dan melakukan pengintaian. Ia menyebut tindakan Ukraina itu sebagai "provokasi".
Lukashenko mengizinkan sekutu dekatnya Rusia pada bulan Februari untuk menggunakan Belarusia sebagai pos pementasan untuk invasi ke Ukraina. Namun, dia mengatakan Belarusia bukan pihak dalam konflik dan pasukannya sendiri tidak terlibat.
Dalam pernyataan yang dilaporkan kantor berita negara BelTA, Lukashenko mengatakan unit Ukraina yang dibawa ke perbatasan telah memblokir jalan dan sedang menyiapkan pos pemeriksaan dan posisi tembak.
"Singkatnya, (Ukraina) tidak hanya membarikade dirinya sendiri, tetapi membangun tembok. Terus-menerus melakukan pengintaian optik, radio-elektronik, dan radio-teknis terhadap wilayah, pasukan, dan objek kami," kata Lukashenko.
"Seringkali dengan drone mereka melanggar garis perbatasan negara. Dan pada saat yang sama, mereka khawatir dan khawatir: 'Oh, jangan biarkan Belarusia memasuki perang'. Dan ada provokasi terus-menerus di perbatasan," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/10/2022).
Pejabat Ukraina tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Lukashenko mengatakan negaranya terlibat dalam konflik hanya untuk mencegahnya menyebar ke Belarusia dan untuk mencegah serangan terhadap Belarusia dengan kedok operasi militer khusus dari Polandia, Lithuania dan Latvia.
"Seperti yang saya katakan, tidak ada yang akan menembak Rusia di belakang dari wilayah Belarusia," ujarnya.
Tiga tetangga barat Belarusia adalah bagian dari aliansi transatlantik NATO, yang membantu Ukraina untuk mempertahankan diri melawan Rusia dengan senjata dan intelijen tetapi mengatakan tidak akan ambil bagian langsung dalam konflik.
Lukashenko mengizinkan sekutu dekatnya Rusia pada bulan Februari untuk menggunakan Belarusia sebagai pos pementasan untuk invasi ke Ukraina. Namun, dia mengatakan Belarusia bukan pihak dalam konflik dan pasukannya sendiri tidak terlibat.
Dalam pernyataan yang dilaporkan kantor berita negara BelTA, Lukashenko mengatakan unit Ukraina yang dibawa ke perbatasan telah memblokir jalan dan sedang menyiapkan pos pemeriksaan dan posisi tembak.
"Singkatnya, (Ukraina) tidak hanya membarikade dirinya sendiri, tetapi membangun tembok. Terus-menerus melakukan pengintaian optik, radio-elektronik, dan radio-teknis terhadap wilayah, pasukan, dan objek kami," kata Lukashenko.
"Seringkali dengan drone mereka melanggar garis perbatasan negara. Dan pada saat yang sama, mereka khawatir dan khawatir: 'Oh, jangan biarkan Belarusia memasuki perang'. Dan ada provokasi terus-menerus di perbatasan," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/10/2022).
Pejabat Ukraina tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Lukashenko mengatakan negaranya terlibat dalam konflik hanya untuk mencegahnya menyebar ke Belarusia dan untuk mencegah serangan terhadap Belarusia dengan kedok operasi militer khusus dari Polandia, Lithuania dan Latvia.
"Seperti yang saya katakan, tidak ada yang akan menembak Rusia di belakang dari wilayah Belarusia," ujarnya.
Tiga tetangga barat Belarusia adalah bagian dari aliansi transatlantik NATO, yang membantu Ukraina untuk mempertahankan diri melawan Rusia dengan senjata dan intelijen tetapi mengatakan tidak akan ambil bagian langsung dalam konflik.
(ian)